metro-bogor

Lewat IWM, TSI Bogor Sukses Sulap Limbah Makanan jadi Sumber Perekonomian

Sabtu, 14 Oktober 2023 | 20:31 WIB
Lewat IWM, Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor sulap limbah makanan jadi sumber perekonomian. (Devina/Metropolitan.id)

METROPOLITAN.ID - Integrated Waste Management (IWM) milik Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor sukses mengembangbiakkan maggot dari limbah sisa makanan manusia yang disulap menjadi tepung, minyak, dan cemilan.

Penanggung Jawab Integrated Waste Management TSI, Irwan Setia Budi mengatakan, maggot sebenarnya sebagai binatang pengurai yang menghabiskan sampah organik setelah melalui beberapa tahapan pengolahan.

TSI Bogor memanfaatkan maggot untuk mengurai sampah organik yang ada di TSI.

Baca Juga: Ajak Warga Peduli Kelestarian Alam, Harian Metropolitan Gelar Penanaman Pohon di Cijeruk Bogor

"Sehingga di IWM ini kan sampahnya bermacam-macam, ada anorganik, organik, nah organik ini yg kita manfaatkan untuk di budidaya maggot-nya sebagai pakan untuk Black Soldier Fly (BSF) dan lain-lain," kata Irwan pada Sabtu, 14 Oktober 2023.

WAWANCARA : Komisaris PT Taman Safari Indonesia (TSI) Tony Sumampau berencana akan melakukan pengembangan dari lokasi IWN yang saat ini sudah berjalan, guna mengurangi mencapai target zore waste. (Devina/Metropolitan.id)

Irwan menjelaskan, saat ini IWM memiliki sumber perekonomian tambahan dengan pembudidayaan maggot tersebut, yang dapat memperoleh beberapa bahan makanan.

"Nah, kalau sudah itu kita akan jadikan anproduk seperti tepung, minyak, pelet yang komoditasnya di wilayah-wilayah peternakan, perikanan sebagai bahan pengganti protein ikan karena maggot disini tuh setelah kita uji lab kadarnya protein nya di angka 54 persen. Makanya, bisa sebagai pakan pengganti tepung ikan," jelasnya.

Baca Juga: Fenomena Semburan Air Bercampur Gas di Kabupaten Bogor, Ini Kata Badan Geologi

Irwan menyebutkan, dalam sehari IWN dapat memperoleh satu setengah kuintal maggot yang sudah siap di pasarkan kembali.

"Kalau kapasitas disini hanya untuk menyelesaikan (sampah) di TSI, perharinya 1,7 ton di hari biasa, perhari bisa 350 kilo untuk maggotnya freshnya. Itu kalau dijadiin kering bisa satu setengah kuintal sampai dua kuintal karena bobotnya turun, perbandingan nya dengan fresh 3 banding 1," ujarnya.

"Sumber sampah dari TSI, ada di area wisata-nya, hotel, resto TSI, itu sampah dari pengunjung. Jadi itu kita kelola di sini," tambah Irwan.

Baca Juga: Nasabah BRI Cukup Chat 'Sabrina', Bisa Penuhi Beragam Kebutuhan Layanan Perbankan hingga Belanja

Sementara itu, Komisari PT Taman Safari Indonesia (TSI) Tony Sumampau berencana akan melakukan pengembangan dari lokasi IWN yang saat ini sudah berjalan, guna mengurangi mencapai target zore waste.

Halaman:

Tags

Terkini