Mendikbudristek juga mendorong satuan pendidikan di IKN turut mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, seperti yang sudah diterapkan oleh 300.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
“Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi sekolah untuk pertama kalinya mereka tidak lagi terbeban dengan bahan ajar yang luar biasa banyaknya, seperti yang pernah disampaikan Pak Presiden kepada saya. Anak disuruh hafalan saja dan guru kejar tayang materi kurikulum. Dengan Kurikulum Merdeka, materi dipangkas hampir 30-40 persen, sehingga sekarang yang terpenting adalah kedalaman analisa dan kemampuan berpikir kritis,” jelas Nadiem.
Tidak hanya menitikberatkan pada penerapan Kurikulum Merdeka, Mendikbudristek juga mengajak guru dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan melalui Platform Merdeka Belajar (PMM) yang telah digunakan oleh lebih dari 2,8 juta guru di seluruh Indonesia untuk saling belajar dan berbagi.
Begitupun dengan pemanfaatan hasil Asesmen Nasional (AN) sebagai acuan bagi kepala sekolah untuk membantu tata kelola satuan pendidikan.
Baca Juga: Jadi Simbol Solidaritas Palestina, Ternyata Banyak Manfaat dari Buah Semangka
Kepala Sekolah SDN 020 Sepaku, Pujianto, merespons positif proyek revitalisasi sekolah ini.
“Senang sekali, karena kondisi sekolah kami yang tidak layak, alhamdulillah kami bisa dapat sekolah yang (akan dibangun) luar biasa bagusnya,” ujarnya.
Salah satu murid kelas satu SDN 020 Sepaku, Fanaya Ashalina, mengaku bangga bahwa sekolahnya terpilih dalam proyek revitalisasi.
Baca Juga: Little Green Canyon Curug Putri Carita, Destinasi Wisata di Banten yang Memukau
“Rasanya senang dan bangga bisa punya sekolah baru. Semoga nggak banjir lagi, jadi bisa sekolah dengan nyaman,” seru Fanaya.
Menutup sambutannya, Nadiem mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama ciptakan ekosistem pendidikan yang bermutu dan berpusat pada perkembangan peserta didik melalui Merdeka Belajar.
“Mari terus menguatkan gotong royong kita untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, untuk mewujudkan Merdeka Belajar di Ibu Kota Nusantara,” tutup Nadiem. (*)