metro-bogor

Kejari Ungkap Kades Bermasalah Didominasi oleh Kasus Korupsi Samisade

Selasa, 12 Desember 2023 | 13:56 WIB
Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor mengungkapkan banyak kades yang tersangkut kasus korupsi program Samisade.

METROPOLITAN.ID - Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor menyampaikan bahwa kasus korupsi di Bumi Tegar Beriman didominasi oleh para kepala Desa (Kades). Hal itu disampaikan dalam ekspose akhir tahun Kejari Kabupaten Bogor, Selasa 12 Desember 2023.

Kajari Kabupaten Bogor, Sri Kuncoro menyebut, di akhir tahun ini kasus korupsi didominasi oleh Kades yang menyalahgunakan Bantuan Keuangan Infrastruktur Desa alias Samisade.

"Terhadap kasus yang meningkat saat ini ada masalah Samisade atau dana desa," kata Sri Kuncoro.

Baca Juga: Bima Arya Minta Kemacetan Pusat Kota Bogor Berkurang di Akhir 2023, Dishub Lakukan Hal Ini

Sementara, Kasi Intel Kejari Kabupaten Bogor, Marzuki menyampaikan bahwa para kades rata-rata korupsi pada pengurangan volume proyek.

"Jadi sangat disayangkan ada beberapa kasus di desa dan modusnya ini rata-rata pengurangan volume dan ada beberapa juga pegerjaan yang tidak sesuai. Itu modusnya," papar dia.

Kemudian, kasus korupsi Samisade itu didominasi oleh kasus yang dilaporkan oleh masyarakat, bukan dari laporan Inspektorat Kabupaten Bogor.

Baca Juga: USAID Apresiasi Komitmen KLHK dan YABI Jaga Ekosistem dan Populasi Badak Sumatera

"Kami kebanyakan mendapatkan laporan dari masyarakat atau teman-teman LSM. Kami juga ada beberapa kordinasi dengan inspektorat terkait dengan hasil audit dan kami kejaksaan Kabupaten Bogor juga berupaya berkomunikasi dengan inspektorat untuk meminta hasil audit yang telah berulang untuk diserahkan ke kami sebagai penagihan pengembalian keuangan negara," papar dia.

Marzuki mengaku, Kades di Kabupaten Bogor perlu diberikan pelatihan soal tata kelola keuangan yang ada di Desa. Sebab, tidak sedikit dari mereka yang terkena kasus karena ketidaktahuannya.

"Karena begini, teman-teman kepala desa tidak semua berpendidikan tinggi, tapi bukan kami juga merendahkan tapi ini yang terjadi. Kadang-kadang kekurangan volume atau korupsi itu karena ketidaktahuan kepala desa. Memang tidak kemungkinan juga perbuatan itu dilakukan dengan sengaja, itu yang terjadi saat ini," tutup dia.***

Tags

Terkini