metro-bogor

Kisah Solihin, Warga Caringin Tinggal Bersama Sepuluh Ular selama 13 Tahun, Ada yang Bobotnya sampai 112 Kilo

Senin, 22 Juli 2024 | 09:55 WIB
Solihin, warga Caringin yang memelihara ular sejak 13 tahun lalu

METROPOLITAN.id- Kampung Cibolang, Kecamatan Caringin. Di sanalah Solihin dan anak istrinya hidup berdampingan dengan 10 ular. Sebuah kotak bertingkat dibuat berjajar dengan kaca di bagian tengahnya.

Ular ular itu terlihat jelas di dalam kotak yang sengaja dibuat Solihin yang sehari hari berjualan ikan. Masing-masing ular punya nama. Solihin menamainya percis seperti nama manusia.

Yang paling mengejutkan adalah sosok Manda dan Amel. Dua ekor ular itu punya bobot yang besar. Apalagi Manda yang beratnya mencapai 112 kilo dengan panjang hingga 7 meter.
Sedangkan Amel punya bobot 20 kilo dan panjang meter.

"Sudah 13 tahun rawat Manda sampai segede itu,"kata Solihin saat ditemui Metropolitan.

Dengan bobot yang lebih dari satu kuintal, Solihin pun harus menyediakan makanan dalam porsi besar untuk satu ekor ular raksasanya.
"Manda ini makannya 20 kilo ayam mentah. Itu rutin satu bulan sekali,"kata Solihin saat menceritakan hari harinya merawat binatang peliharaannya.

Bukan cuma ular. Di rumahnya, Solihin juga memelihara biawak dan monyet. Solihin mengaku punya hobi merawat reptil. Samai sampai dia pun ikut dalam komunitas pecinta reptil agar memiliki tambahan ilmu tentang seluk beluk dunia reptil

Pada 2019 Solihin bergabung bersama komunitas pecinta ular yang bernama Animal Brother, dimana komunitas tersebut mencangkup berbagai anggota dari komunitas pecinta ular lainnya.

Dalam komunitas ini ia bersama teman-teman seperjuangannya memiliki tujuan untuk melestarikan habitat ular dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai ular, sehingga masyarakat tidak lagi untuk memburu atau membunuh ular yang bahkan tidak berbahaya.

Solihin sering mengisi kegiatan edukasi di sekolah-sekolah atau sengaja mendapat panggilan di acara cafe. Bahkan tepat pada hari sabtu ini, ia bersama keluarga diminta untuk mengisi edukasi kepada masyarakat di daerah puncak.

"70 Persen ular itu tidak berbahaya, namun karena ketidaktahuan masyarakat semua ular di cap berbahaya. Banyak ular kebun yang dibunuh oleh petani, padahal ular itu bisa membantu untuk mengusir hama seperti tikus. Jika ular punah, keseimbangan ekosistem akan terganggu," Ungkapnya dalam wawancara bersama pihak metro bogor pada (20/7/2024).

Solihin juga ingin melestarikan hewan reptil yang seringnya dianggap negatif oleh masyarakat. Ia berharap dengan adanya edukasi, akan banyak orang yang semakin paham bahwa tidak semua ular itu berbisa, bahkan ada sebagian ular yang bisa membantu kehidupan masyarakat sehari-hari. (mg/c/feb)

Tags

Terkini