metro-jakarta

Bedah Naskah Kuno untuk Generasi Muda, Perpusnas Genjot Budaya Baca dan Kecakapan Literasi

Rabu, 5 Februari 2025 | 22:15 WIB
Untuk membedah naskah kuno, Perpusnas genjot budaya baca dan kecakapan literasi. Menghubungkan generasi muda dengan warisan masa lalu. (Ist)

METROPOLITAN.ID - Naskah kuno menyimpan kekayaan informasi tentang peristiwa masa lalu yang dicatat oleh nenek moyang.

Menghubungkan generasi muda dengan warisan masa lalu ini adalah langkah penting untuk menguatkan budaya membaca dan kecakapan literasi.

Hal ini disampaikan Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) Munawar Holil pada sesi panel dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2025, pada Rabu 5 Februari 2025.

Baca Juga: 6 Pemain yang Tampil Ciamik pada Pekan ke 23 Serie A Italia Musim 2024-2025

"Naskah kuno itu banyak informasi yang sangat kaya tentang berbagai hal yang terjadi dan dicatatkan oleh nenek moyang di masa lalu, sehingga saya berpendapat bahwa penting untuk kita menghubungkan terutama generasi muda yang akan melanjutkan kegiatan aktivitas literasi ini," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Kang Mumu ini menjelaskan, naskah kuno merupakan dokumen tertulis dari masa lalu yang mengandung berbagai informasi, mulai dari sejarah, kebudayaan, hingga ilmu pengetahuan.

Menurutnya, program seperti Ingatan Kolektif Nasional (IKON) telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya naskah kuno.

Baca Juga: DPRD Bogor Paripurnakan Rudy Susmanto - Jaro Ade Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, Komitmen Kawal Kebijakan Rakyat

"Naskah kuno berperan dalam meningkatkan budaya baca, sebab naskah kuno itu sangat kaya akan informasi. Banyak hal yang terjadi di masa lalu dapat kita pelajari dari naskah-naskah ini," jelasnya.

Dia menyebut salah satu tantangan besar untuk menghubungkan generasi muda dengan naskah kuno adalah agar mereka dapat memahami dan memanfaatkannya.

Perpusnas telah menerbitkan hasil kajian naskah kuno, termasuk alih aksara dan terjemahan dalam bahasa yang lebih mudah dipahami.

Baca Juga: Daftar 5 Coffee Shop di Tangerang yang Instagramable untuk Konten OOTD Semakin Kece

Sementara itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Provinsi Jawa Barat memiliki strategi pentahelix atau multipihak dalam menciptakan budaya membaca dan kecakapan literasi di Jawa Barat.

Kepala Dispusipda Provinsi Jawa Barat I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka menjelaskan konsep ini melibatkan kerja sama antara lima elemen utama yakni pemerintah, akademisi, komunitas, bisnis, dan media. “Jadi, manfaatkan relasi yang kita miliki,” ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

3 Keuntungan Miliki Rumah Terjangkau di Sawangan

Kamis, 24 April 2025 | 12:20 WIB