metro-kaltim

Kasus Pernikahan Usia Dini Mengkhawatirkan, Ananda Emira Moeis Siap Bantu Pemerintah

Minggu, 2 April 2023 | 16:32 WIB
Anggota DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis. (DPRD Kaltim )

METROPOLITAN.ID - Kasus perkawinan anak di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan.

Dari data pengadilan agama atas permohonan dispensasi perkawinan usia anak, tahun 2021 tercatat 65 ribu kasus dan tahun 2022 tercatat 55 ribu pengajuan.

Diketahui pengajuan permohonan menikah pada usia anak lebih banyak disebabkan oleh faktor pemohon perempuan sudah hamil terlebih dahulu dan faktor dorongan dari orangtua yang menginginkan anak mereka segera menikah karena sudah memiliki teman dekat/pacaran.

Baca Juga: Veridiana Berharap Sekwan Baru Bisa Sinergi dan Memperlancar Kinerja DPRD Kaltim

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menargetkan, angka pernikahan usia anak dapat ditekan hingga 8,74 persen pada 2024.

Sebab, dampak dari pernikahan dini dapat menyebabkan permasalahan sosial yang sangat kompleks.

Mulai dari potensi perceraian, kematian ibu dan bayi, stunting dan dampak ekonomi karena belum matangnya kesiapan finansial untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga.

Baca Juga: Garap LKPj, Pansus DPRD Ahmad Aswandi Soroti Masalah Perizinan di Kota Bogor

Melihat hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis, menyampaikan bahwa melihat kondisi saat ini, pentingnya ketahanan keluarga yang harus kuat. Serta, edukasi seksual untuk remaja, khususnya remaja putri harus ada.

"Sebab, keluarga menjadi lingkungan pertama seorang remaja, untuk itu ketahanan dalam keluarga harus kuat, anak-anaknya harus diperhatikan, dan diberikan pengetahuan edukasi seksual agar dapat menjaga anak-anak dalam pergaulan," ujarnya, Minggu 2 April 2023.

Kemudian juga, kata dia, untuk penanganan stunting remaja putri diberi vitamin, bisa sekaligus sosialisasi edukasi bagaimana ke depan menjadi manusia yang baik berguna untuk masyarakat ke depan.

Baca Juga: Veridiana Berharap Sekwan Baru Bisa Sinergi dan Memperlancar Kinerja DPRD Kaltim

Selain dari keluarga, kata dia, Pemerintah juga harus ikut gotong royong untuk mengedukasi remaja.

"Dari dinas terkait dan dari keluarganya. Kalau kita bicara agama pasti bicara juga dari keluarganya, itu yang harus solid bergerak untuk bisa menangani hal itu, yang sudah kita jadikan pengalaman acuan agar ke depan bisa lebih baik lagi. Ayo harus di perbaiki," tutur Ananda Emira Moeis.

Halaman:

Tags

Terkini