METROPOLITAN.ID - Tahun 2023, Pemerintah Kota Bogor melaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur yang berdampak pada perekonomian warga.
Sebut saja revitalisasi Jembatan Otista. Proyek yang menelan biaya sekitar Rp49 miliar itu dampaknya tidak cuma pada kemacetan dan rekayasa lalu lintas di pusat kota, tapi juga berdampak pada geliat ekonomi di Kota Bogor.
Meski begitu, sejak tahun lalu Pemerintah Kota Bogor sudah memasang target realisasi pajak daerah sebesar Rp936 miliar atau hampir Rp1 triliun.
Hingga Juni 2023 atau pertengahan tahun, setoran pajak daerah Kota Bogor sudah mencapai Rp481 miliar. Jumlah itu setara 48 persen dari target yang ditetapkan.
"Sampai akhir Juni 2023, (realisasi pajak daerah Kota Bogor) sudah 48 persen dari total target Rp936 miliar. Kira-kira jumlahnya sudah Rp481 miliar," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor Deni Hendana kepada Metropolitan.id, belum lama ini.
Jumlah itu, sambung dia, diklaim sudah sesuai target yang ditetapkan bahwa hingga pertengahan tahun sudah mencapai hampir 50 persen dari target.
Baca Juga: Realisasi Pajak Daerah Capai Target, Bapenda Kota Bogor Beri Apresiasi buat Wajib Pajak
"Sudah sesuai target. Sebab dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, jumlahnya sama," tegas dia.
Sehingga, pihaknya mengaku optimis target setoran pajak daerah Kota Bogor pada tahun 2023 yang hampir Rp1 triliun itu akan tercapai.
"Tentu itu jadi tantangan ya. Tahun 2022 itu target pajak daerah Rp744 miliar. Nah tahun ini jadi Rp936 miliar atau ada kenaikan sekitar Rp180 miliar. Bisa dibilang itu tertinggi dalam sejarah di Bapenda Kota Bogor," ujar Deni Hendana.
Selain itu, pihaknya juga sempat khawatir dampak dari pembangunan infrastruktur di Kota Bogor hingga kebijakan pengurangan belanja rapat di hotel akan berpengaruh terhadap setoran pajak daerah.
"Awalnya proyek Jembatan Otista itu kita khawatir berdampak pada berkurangnya pajak daerah. Ternyata nggak, setoran pajak restoran tetap stabil, tidak seperti pas Covid. Kami lihatnya kan dari pembayaran pajaknya, itu nggak turun, jadi bisa dibilang tidak terlalu berdampak. Hanya di awal-awal pembangunan sih iya. Lama-lama nggak juga, meski macet, Bogor tetap dikunjungi," jelas dia.***