METROPOLITAN.ID- Kawasan Sukamakmur belakangan jadi destinasi wisata yag banyak dilirik wisatawan. Sayangnya, akses jalan di Kecamatan Sukamakmur tidak berbanding luruk dengan keinginan wisatawan melancong ke daerah. Selain jalan rusak parah, infrastruktur pendukung lainnya juga masih jauh dari harapan.
Bukan hanya jalan berlubang, kondisi infrastruktur di Jalan Sukamakmur sudah tidak layak digunakan. Selai bergelombng, banyak aspal yang sudah hancur hingga sulit dilewati kendaraan. Tak ayal, banyak kendaraan yang kerap tersangkut di tengah jalan.
Kondisi ini sudah dikeluhkan oleh para wisatawan juga pengelola tempat wisata di kawasan Sukamakmur. “Kalau sedan udah gak bisa lewat. Udah banyak yang nyangkut tengah jalan,” kata Aang Amirudin warga Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamamur.
Kata dia, kondisi jalan rusak ini juga berdampak bagi warga yang biasa mengais rezeki dari berjualan dadakan di dekat tempat wisata. “Biasanya Sabtu Minggu ramai sekali, kalau sekarang sepi. Itu karena jalan yang hancur sih,” paparnya.
Hal senada juga dikatakan pengelola Curug Cipamingkis, Deden. Kata dia kondisi jalan di Sukamakmur makin hancur. “Kunjungan wisatawan drop, jalan rusak,” tuturnya.
Sementara itu, untuk perbaikan Jalan Citeureup-Sukamakmur yang direncanakan bakal dilakukan pada Juli 2023 hingga kini belum juga dimulai. Hal itu dikarenakan terkendala proses lelang.
Anggota DPR Mulyadi memaparkan, hingga saat ini belum ada pemenang lelang. Jika memang nantinya masih belum ada, kata dia opsi lainnya yakni dengan E-Katalog. “Masih proses lelang, belum ada pemenang,”ujar dia.
Muyandi mengaku sudah meminta kementerian PUPR untuk segera merealisasikan pembangunan jalan di Sukamakmur yang rusak.
Pasalnya, warga Sukamakmur sudah sangat menderita dengan kondisi jalan rusak. “Kami sudah sampaikan kemarin ke pak Menteri PUPR dan Dirjen, saya minta ke pak menteri untuk segera merealisasikan, supaya warga bisa segera berakhir penderitaannya,” katanya kepada Radar Bogor Kamis (10/8/2023).
Lanjut Mulyadi, untuk realisasi pembangunan jalan dijadwalkan akan dimulai September 2023 mendatang. “Saat ini masuk tahap 1 B, bulan depan mulai realisasi,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, kondisi jalan di Sukamakmur rusak parah. Hancur. Bukan cuman jalan berlubang, tapi bergelombang juga aspal yang sudah terkelupas.
Kondisi ini sudah dikeluhkan para wisatawan juga pengelola tempat wisata di Sukamakmur. “Kalau sedan udah gak bisa lewat. Udah banyak yang nyangkut tengah jalan,” kata Aang Amirudin warga Desa Wargajaya, kecamatan Sukamamur.
Kata dia, Kondisi jalan rusak ini juga berdampak bagi warga yang biasa mengais rezeki dari berjualan dadakan di dekat tempat wisata. “Biasanya Sabtu Minggu ramai sekali, kalau sekarang sepi. Itu karena jalan yang hancur sih,” paparnya. (all)