3. Portabilitas dan Fitur Pendukung Jadi Nilai Tambah
Aktivitas belajar yang mobilitasnya tinggi menuntut laptop yang ringan.
Bobot sekitar 1,5 kg adalah pilihan ideal. Model 2-in-1 dengan layar sentuh juga patut dipertimbangkan bagi anak yang gemar mencatat secara digital.
Fitur-fitur tambahan seperti bodi tahan bentur bersertifikat MIL-STD-810G, keyboard tahan tumpahan air.
Serta layar anti-glare dengan tingkat kecerahan tinggi akan memberikan kenyamanan ekstra, terutama saat belajar di tempat terbuka atau dekat jendela.
Baca Juga: Inzaghi Puas Inter Tundukkan Bayern di Liga Champions: Tekad dan Karakter Jadi Kunci Kemenangan
4. Daya Tahan Baterai dan Pengisian Cepat Wajib Jadi Pertimbangan
Daya tahan baterai sangat krusial bagi siswa yang aktif. Pilih laptop dengan kapasitas baterai minimal 50 Whr atau yang mampu bertahan selama 8–10 jam untuk penggunaan normal seperti mengetik dan menonton video.
Laptop dengan prosesor hemat daya seperti Intel Evo atau AMD Ryzen U-series umumnya menawarkan efisiensi ini.
Tak kalah penting, fitur fast charging juga menjadi nilai plus, karena memungkinkan pengisian daya cepat selama waktu istirahat agar laptop kembali siap digunakan.
5. Cermat dalam Berburu Harga dan Garansi
Jangan tergiur promo tanpa melakukan riset terlebih dahulu. Untuk laptop kategori entry-level (SD–SMP), anggaran ideal berada di kisaran Rp 4–8 juta.
Sementara laptop kelas menengah (SMA–kuliah) dapat ditemukan di rentang Rp 8–15 juta. Bagi yang mengincar laptop dengan daya tahan jangka panjang, pertimbangkan pilihan di atas Rp15 juta.