METROPOLITAN.ID - Sistem pengereman menjadi aspek krusial dalam keselamatan berkendara, terutama saat melintasi jalanan padat dan menghadapi situasi tak terduga.
Dua jenis teknologi yang paling sering dibandingkan adalah rem ABS (Anti-lock Braking System) dan rem non ABS.
Keduanya sama-sama berfungsi menghentikan kendaraan, namun memiliki mekanisme kerja dan tingkat keamanan yang berbeda.
Berikut ulasan selengkapnya mengenai perbandingan rem ABS dan non ABS yang penting diketahui sebelum menentukan pilihan kendaraan.
1. Cara Kerja
Rem ABS bekerja dengan memanfaatkan sensor kecepatan roda yang terhubung ke Electronic Control Unit (ECU).
Ketika pengendara melakukan pengereman mendadak, sistem akan mendeteksi potensi penguncian roda dan secara otomatis mengatur tekanan rem.
Proses ini berlangsung sangat cepat dengan cara menekan dan melepas rem secara berulang, sehingga roda tetap berputar dan traksi terhadap permukaan jalan terjaga.
Hasilnya, kendaraan masih dapat dikendalikan meski dalam kondisi pengereman keras.
Baca Juga: Deretan Tokoh Paling Dicari di Indonesia Sepanjang 2025, dari Selebriti hingga Fenomena Digital
Sebaliknya, sistem non-ABS bekerja secara mekanis tanpa bantuan sensor atau kontrol elektronik.
Saat tuas rem ditekan kuat, tekanan langsung diteruskan ke kaliper. Jika tekanan berlebihan, roda berisiko terkunci dan kehilangan traksi, yang dapat menyebabkan kendaraan tergelincir.
Oleh karena itu, pengendara non-ABS dituntut lebih terampil dalam mengatur kekuatan pengereman.