METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten Bogor kini tengah disibukan dengan proses identifikasi pejabat esselon IV, menyusul wacana pemerintah pusat untuk menghapus jabatan struktural tersebut menjadi fungsional. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengatakan, pihaknya tengah disibukan dengan pendataan lantaran pelaporan akhir Juni harus sudah disampaikan. Sehingga pemerintah provinsi maupun pusat sudah mengetahui jumlah pejabat esselon yang ada di Kabupaten Bogor. “Proses identifikasi akan menentukan berapa jumlah pejabat yang akan beralih ke jabatan fungsional,” kata dia. Burhan menyebut jika pemangkasan jabatan eselon IV yang dicanangkan Kemenpan-RB ini, diutamakan pada lembaga yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Namun meski jabatan struktural eselon IV dihapuskan, Burhan menjelaskan jika para ASN bisa mendapatkan kesempatan lebih cepat untuk naik pangkat. Karena untuk pejabat struktural kenaikan pangkatnya paling cepat empat tahun sekali Menurutnya, hal tersebut berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia. Dimana semua daerah akan mengikuti kebijakan pemerintah pusat itu untuk memangkas birokrasi dalam pelayanan kepada masyarakat. Lalu, tenaga fungsional yang akan ditempatkan dari jabatan struktural terlebih dahulu akan berkarir di tempat yang sama. Dimana jika pejabat tersebut memiliki dasar ilmu statistik, maka akan terus berkarir di bidang yang sama. “Prinsipnya kan kebijakan ini ada agar semua sesuai bidang keilmuannya, jadi lebih konsen dalam melakukan pekerjaan dan melayani masyarakat,” ungkap Burhan. “Jadi nanti orang tidak akan main-main lagi. Ketika sarjana statistik, orang tidak akan berpikir lagi ke yang lain, tapi harus ke yang berkaitan dengan ilmunya. Jadi disiplin ilmu,” kata Burhan. Ia juga mengimbau kepada ASN yang kehilangan jabatan struktural dan beralih ke fungsional harus siap mental. "Dalam arti kalau struktural istilahnya duduk di situ dengan jabatan tertentu dan tunjangan tertentu, sedangkan fungsional malah sebaliknya," ungkapnya. (mam)