METROPOLITAN.id - Usai Pemerintah Kota Bogor menutup sejumlah kantor dinasnya. Kini giliran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang ikut serta menutup sejumla kantor dinasnya seperti, Bappeda, DPMPTSP, DPKPP dan beberapa dinas lainnya. Hal itu menyusul adanya klaster baru di dinas-dinas tersebut. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, dari awal pandemi hingga (23/6) kemarin, ada 19.801 orang yang terpapar covid-19. Bahkan pasca lebaran terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Apalagi orang-orang yang terpapar ada diusia-usia yang relatif cukup muda yakni 20 tahun hingga 49 tahun. "Waktu pelarangan lebaran itu ada sekitar 360 orang yang terpapar covid. Sebulan setelah itu kembali mengalami peningkatan sampai saat ini hingga jumlah keterisian tempat tidur mencapai 90 persen lebih," kata Ade Yasin, Kamis (24/6). Dari peningkatan kasus tersebut, menurutnya ada klaster-klaster baru disejumlah kantor dinas. Seperti Bappeda, DPMPTSP, DPKPP dan beberapa dinas lainnya. Sehingga ia pun terpaksa harus menutup dinas sembari melakukan tracing kepada para PNS yang terpapar covid-19. "Dari klaster di dinas-dinas itu ada 91 orang yang positif. Makanya kita lakukan tracing dengan antigen kepada 10 orang yang berkontak erat dengan yang positif," paparnya. Dengan begitu, Ade Yasin mengaku akan menutup total sejumlah dinas yang menjadi klaster baru. Sedangkan dinas-dinas yang masih tidak ada kasus covid-19 akan melaksana Work From Home (WFH) 50 persen. Dengan harapan tidak ada penularan lagi kepada para PNS. (mam)