3. Sate Klathak Pak Pong
Sate Klathak Pak Pong sudah terkenal sejak 1960 dengan cabang di Bantul. Tusukan jeruji sepedanya membuat panas merata, menghasilkan daging luar yang renyah dan bagian dalam tetap lembut.
Porsinya terdiri dari dua tusuk sate besar lengkap dengan kuah gulai kental.
Tak hanya sate, pengunjung juga bisa menikmati tongseng, kicik, dan tengkleng.
Baca Juga: Merah Putih Night Run 2025 Digelar Besok Malam! Panitia Ingatkan Peserta Jaga Ketertiban
4. Sate Klathak Pak Yakut
Warung yang berada di kawasan Wates ini menawarkan suasana sederhana namun nyaman.
Satenya dikenal dengan potongan daging kambing tebal dan gurih alami, berpadu dengan kuah gulai bening bercita rasa rempah.
Menu lain seperti nasi goreng kambing dan lelung (sate usus) juga tak kalah menggoda.
Baca Juga: Chinese Taipei Hadir Menggantikan Kuwait untuk Uji Coba FIFA Matchday Lawan Timnas Indonesia
5. Sate Klathak Pak Bari
Menjadi salah satu ikon sate klatak tertua, Sate Klathak Pak Bari sudah berdiri sejak 1950-an dan semakin populer setelah muncul dalam film Ada Apa dengan Cinta 2. Daging kambing muda berusia 8–9 bulan menjadi bahan utama.
Cita rasa khasnya hadir dari bumbu kacang bertekstur kasar dan kuah gulai kuning keemasan.
Tongseng pedas-manisnya pun menjadi menu yang sayang untuk dilewatkan.
Baca Juga: Ayep Zaki Diganjar Penghargaan Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia di BAZNAS Awards 2025
