berita-utama

2 AJUDAN BUPATI BOGOR AKHIRNYA DIBEBASKAN POLISI

Rabu, 21 Desember 2016 | 11:26 WIB

WAJAH KN dan RW tam­pak pucat pasi. Keduanya hanya bisa tertunduk lemas sambil menjawab pertanyaan dari penyidik di Mapolres Bogor, kemarin pagi. Selama berjam-jam, KN yang merupakan ajudan orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman itu diperiksa bersama teman sekantornya, RW, lelaki beristri yang kepergok berduaan dengan­nya di Peruma­han Ciomas Village.

SAMPAI siang hari, KN dan RW masih diperiksa penyidik. Ini menyangkut tuduhan atas perselingkuhan keduanya yang dipergoki warga dan istri RW, Nur Rizki Wulandari, pada Senin (19/12) malam lalu.

KN dengan balutan jaket dan celana training men­datangi Kantor Mapolres Bogor bersama RW yang lengkap dengan tas selem­pang di bahunya. Mereka dimintai keterangannya soal tuduhan perselingkuhan seperti yang dilaporkan Nur Rizki Wulandari.

Sebelumnya warga pe­rumahan mendatangi rumah KN yang berada di Peruma­han Ciomas Village, RT 04/12, Desa Ciomas Rahayu, Ke­camatan Ciomas. Di malam itu, istri RW mendapati RW tengah berduaan di rumah KN. “Kamu ngapain di sini?”cetus kakak ipar RW, Bruri Arisevanome yang ikut mendampingi adiknya, Nur.

Saat itu, RW yang juga mantan ajudan Bupati Rach­mat Yasin (RY) mengaku baru pulang dari Bandung bersama KN. Karena merasa kelelahan, ia pun akhirnya menginap sejenak di rumah teman kantornya.

Seolah tak puas dengan jawaban adik iparnya, Bruri pun akhirnya melabrak KN. “Kamu tahu kalau dia sudah punya istri?” tanya Bruri pada KN. KN pun menjawabnya santai dan mengaku sudah mengetahui latar belakang RW. Namun, selama ini ia menganggap seperti saudara sendiri karena merasa sudah dekat.

Pada malam itu sempat ter­jadi cekcok sebelum akhirnya KN dan RW dibawa ke Ma­polres Bogor. “Iya memang semalam sempat ribut-ribut, akhirnya dibubarkan. Ked­uanya juga dibawa ke Polres Bogor,” ungkap Ketua Pa­guyuban Warga Perumahan Ciomas Village Irwan kepada Harian Metropolitan.

Pantauan Harian Metro­politan, kediaman KN terlihat sepi. Hanya ada dua mobil yang bertengger di garasi, yakni Toyota Innova milik KN dan Soluna F 1888 AA milik RW. Rumah bertipe 36 dengan luas tanah 108 meter itu rupanya sudah dihuni sejak setahun silam oleh KN seorang diri.

Menurut Irwan, awal men­empati rumah, KN tampak sering berbaur dengan tet­angga. Namun belakangan ia justru tertutup. “Nggak tahu juga, apa karena sibuk jadi ajudan bupati atau masalah lain,” kata Irwan.

Warga pun berencana melakukan musyawarah atas kasus yang mencuat di lingkungan perumahan hingga membuat gempar. “Kita mau rapatkan enaknya bagaimana, besok (hari ini, red),” terangnya.

Usai kejadian tersebut, rumah tipe 36 dengan luas tanah 108 meter itu sepi. Yang terlihat hanya mobil Toyota Innova milik KN dan Soluna F 1888 AA milik RW dengan kondisi ban kempes yang diduga dikempeskan warga agar tak melarikan diri saat penggerebekan.

Pimpro Perumahan Ciomas Village Rena Ardianto mem­benarkan adanya penggere­bekan oleh warga dan istri RW. Dalam penggerebekan tadi malam, RW berada di ruang tamu. Sementara KN masih menggunakan pakaian lengkap. “KN sudah satu tahun menempati rumah yang berada di Blok D12, se­lama ini KN tinggal sendiri,” ujarnya.

Sebelumnya kejadian tersebut, sambung Rena, setiap kali ada tamu yang akan masuk wilayah Pe­rumahan Ciomas Village selalu dimintai keterangan akan maksud dan tujuannya. Termasuk RW, sekitar tiga bulan lalu pihak keamanan perumahan menegurnya. Namun ia selalu bilang masih saudara jauh.

Informasi dari tetangga KN, sejak pindah ke pe­rumahan, orang tua KN baru satu kali datang. Itu pun saat pindah rumah. Malahan kepada tetang­ga, orang tua KN menitip­kannya dan bilang bahwa KN tinggal sendiri kare­na saudaranya berada di Sumedang semua. Biasanya KN jika pulang diantar mo­bil Patwal. “Tak hanya pihak keamanan, kedatangan RW sudah lama jadi gunjingan warga,” bebernya.

Halaman:

Terkini