berita-utama

Semoga tidak Rusuh...

Senin, 16 Januari 2017 | 10:16 WIB

LAGI. Aksi turun ke jalan kembali dise­rukan Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan Habib Riziek Shihab. Hari ini ribuan massa dikerahkan untuk menge­pung Mabes Polri, Jakarta, dalam aksi bela ulama. Sejumlah organisasi masyarakat (or­mas) Islam dari Bogor pun tak ketinggalan ikut dalam geraka yang mengusung  tagline aksi 161.

PEMERIKSAAN Imam Besar FPI Habib Rizieq atas dugaan penistaan nilai-nilai Pancasila pada Jumat (13/1) lalu ber­buntut panjang. Ini menyusul terjadinya bentrok antara ang­gota FPI dengan sekelompok ormas yang disebut-sebut tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bandung.

Atas kasus itu, FPI menyeru­kan jihad untuk mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian segera mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan. Hari ini FPI se-Jabodetabek akan melakukan aksi unjuk rasa menuntut pen­copotan Irjen Pol Anton Char­liyan di Markas Besar Polri.

Sejak kemarin seruan ini ra­mai beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp dan media sosial (medsos) lain­nya. Tagar bertulis ‘FPI tantang Polri’ juga sempat menduduki posisi kedua di trending topik. Bahkan, sejumlah ulama di Bogor yang ikut dalam penga­jian di Pesantren Al-Ihya, Jalan Batu Tapak, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat, juga membahas seruan aksi 161 ke Mabes Polri.

Hasilnya, ada empat poin petisi yang disepakati. Yakni mengembalikan UUD 1945 sesuai aslinya, memperkuat Tap MPR No 25 1965 bahwa PKI terlarang di Indonesia. Kemu­dian, menuntut Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya agar dicopot karena telah melaku­kan kriminalisasi kepada ulama serta ultimatum agar ketua umum dan seluruh anggota GMBI agar ditangkap.

“Ini bukan maker, melainkan untuk menyelamatkan negeri ini. Masyarakat sudah gerah dengan kejadian di Bandung kemarin. Ada ustadz yang kena pukul hingga anggota yang ditahan,” ungkap Ketua GNPF Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bogor Raya Alfaqir Iyus Khae­runnas Malik yang ikut hadir dalam pengajian itu.

Menurutnya, aksi bela 161 sengaja ditujukan untuk menc­ari kebenaran. Ini menyusul ter­jadinya penyerangan seklaigus penganiayaan saat awal pemer­iksaan Habib Rizieq di Bandung. “Kondisi saat ini sudah kritis dan masyarakat lebih menginginkan mencari tahu sendiri tanpa perlu mendapatkan informasi dari media,” kata Iyus.

Ia memperkirakan ada seban­yak lima ribu orang dari Jabo­detabek yang akan mengikuti aksi damai ke Jakarta, hari ini. Tak hanya dari FPI, melainkan dari seluruh ormas yang ada hingga Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan para majelis taklim. “Prediksi awal lima ribu orang. Kita juga mendapat dukungan dari ormas-ormas Bogor,” ucapnya.

Sejumlah netizen pun banyak yang berharap agar aksi itu berlangsung kondusif serta tak menimbulkan kekacauan. “Ya semoga tidak rusuh saja,” tulis netizen di medsos.

Hal ini juga diamini Ketua MUI Kabupaten Bogor Mukri Azi. Menurutnya, pelaksanaan aksi itu sah-sah saja. Hanya ia ber­harap tak menimbulkan konflik horizontal hingga perpecahan. “Itu sah-sah saja. Tetapi harus sesuai prosedur dan hukum berlaku. Tetap harus menjaga kondusivitas,” pintanya.

Hasil penelusuran Harian Metropolitan ke lingkungan pesantren Al-Ihya, terlihat se­jumlah jamaah sibuk bersiap salat Isya. Salah seorang ja­maahnya membenarkan ad­anya pengajian yang langsung mendatangkan Habib Rizieq. “Iya, tadi pagi acaranya. Seka­rang mah sudah pada pulang. Jam sepuluh habib datangnya, setelah salat Dzuhur habib pu­lang,” kata dia.

Sementara, lanjut dia, untuk agenda pembahasannya ia kurang mengetahuinya. Karena saat kegiatan berlangsung ia sedang tak di pesantren. “Kurang tahu kalau pembahasannya. Saya juga nggak ngikutin. Setelah pen­gajian, jam sembilan acaranya,” ucapnya.

Ia menambahkan, kegiatan Habib Rizieq di Bogor tak hanya di Pesantren Al-Ihya, melain­kan dilanjutkan ke Cibubur, Kabupaten Bogor. “Kalau kata sopirnya sih dilanjut ke Cibu­bur. Kegiatannya masih sama,” terangnya.

Sesuai rencana, aksi 161 akan berkumpul di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terlebih dahulu. Pagi ini massa akan berkumpul di titik itu pada pukul 07:30 WIB untuk menunai­kan salat Duha pukul 08:00 WIB dan mendengarkan tausiyah. “Setelah itu kita long march (jalan bersama, red) ke Mabes Polri,” ungkap Panglima FPI Maman Suryadi Abdurrahman.

Halaman:

Tags

Terkini