LAGI. Aksi turun ke jalan kembali diserukan Front Pembela Islam (FPI) di bawah pimpinan Habib Riziek Shihab. Hari ini ribuan massa dikerahkan untuk mengepung Mabes Polri, Jakarta, dalam aksi bela ulama. Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam dari Bogor pun tak ketinggalan ikut dalam geraka yang mengusung tagline aksi 161.
PEMERIKSAAN Imam Besar FPI Habib Rizieq atas dugaan penistaan nilai-nilai Pancasila pada Jumat (13/1) lalu berbuntut panjang. Ini menyusul terjadinya bentrok antara anggota FPI dengan sekelompok ormas yang disebut-sebut tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bandung.
Atas kasus itu, FPI menyerukan jihad untuk mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian segera mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan. Hari ini FPI se-Jabodetabek akan melakukan aksi unjuk rasa menuntut pencopotan Irjen Pol Anton Charliyan di Markas Besar Polri.
Sejak kemarin seruan ini ramai beredar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp dan media sosial (medsos) lainnya. Tagar bertulis ‘FPI tantang Polri’ juga sempat menduduki posisi kedua di trending topik. Bahkan, sejumlah ulama di Bogor yang ikut dalam pengajian di Pesantren Al-Ihya, Jalan Batu Tapak, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat, juga membahas seruan aksi 161 ke Mabes Polri.
Hasilnya, ada empat poin petisi yang disepakati. Yakni mengembalikan UUD 1945 sesuai aslinya, memperkuat Tap MPR No 25 1965 bahwa PKI terlarang di Indonesia. Kemudian, menuntut Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya agar dicopot karena telah melakukan kriminalisasi kepada ulama serta ultimatum agar ketua umum dan seluruh anggota GMBI agar ditangkap.
“Ini bukan maker, melainkan untuk menyelamatkan negeri ini. Masyarakat sudah gerah dengan kejadian di Bandung kemarin. Ada ustadz yang kena pukul hingga anggota yang ditahan,” ungkap Ketua GNPF Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bogor Raya Alfaqir Iyus Khaerunnas Malik yang ikut hadir dalam pengajian itu.
Menurutnya, aksi bela 161 sengaja ditujukan untuk mencari kebenaran. Ini menyusul terjadinya penyerangan seklaigus penganiayaan saat awal pemeriksaan Habib Rizieq di Bandung. “Kondisi saat ini sudah kritis dan masyarakat lebih menginginkan mencari tahu sendiri tanpa perlu mendapatkan informasi dari media,” kata Iyus.
Ia memperkirakan ada sebanyak lima ribu orang dari Jabodetabek yang akan mengikuti aksi damai ke Jakarta, hari ini. Tak hanya dari FPI, melainkan dari seluruh ormas yang ada hingga Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan para majelis taklim. “Prediksi awal lima ribu orang. Kita juga mendapat dukungan dari ormas-ormas Bogor,” ucapnya.
Sejumlah netizen pun banyak yang berharap agar aksi itu berlangsung kondusif serta tak menimbulkan kekacauan. “Ya semoga tidak rusuh saja,” tulis netizen di medsos.
Hal ini juga diamini Ketua MUI Kabupaten Bogor Mukri Azi. Menurutnya, pelaksanaan aksi itu sah-sah saja. Hanya ia berharap tak menimbulkan konflik horizontal hingga perpecahan. “Itu sah-sah saja. Tetapi harus sesuai prosedur dan hukum berlaku. Tetap harus menjaga kondusivitas,” pintanya.
Hasil penelusuran Harian Metropolitan ke lingkungan pesantren Al-Ihya, terlihat sejumlah jamaah sibuk bersiap salat Isya. Salah seorang jamaahnya membenarkan adanya pengajian yang langsung mendatangkan Habib Rizieq. “Iya, tadi pagi acaranya. Sekarang mah sudah pada pulang. Jam sepuluh habib datangnya, setelah salat Dzuhur habib pulang,” kata dia.
Sementara, lanjut dia, untuk agenda pembahasannya ia kurang mengetahuinya. Karena saat kegiatan berlangsung ia sedang tak di pesantren. “Kurang tahu kalau pembahasannya. Saya juga nggak ngikutin. Setelah pengajian, jam sembilan acaranya,” ucapnya.
Ia menambahkan, kegiatan Habib Rizieq di Bogor tak hanya di Pesantren Al-Ihya, melainkan dilanjutkan ke Cibubur, Kabupaten Bogor. “Kalau kata sopirnya sih dilanjut ke Cibubur. Kegiatannya masih sama,” terangnya.
Sesuai rencana, aksi 161 akan berkumpul di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terlebih dahulu. Pagi ini massa akan berkumpul di titik itu pada pukul 07:30 WIB untuk menunaikan salat Duha pukul 08:00 WIB dan mendengarkan tausiyah. “Setelah itu kita long march (jalan bersama, red) ke Mabes Polri,” ungkap Panglima FPI Maman Suryadi Abdurrahman.