berita-utama

Kasihan, Kelas Jauh tak Dapat Jatah APBD 2017

Kamis, 26 Januari 2017 | 09:04 WIB

42 siswa Kelas Jauh SDN Rabak 1 di Gunung Suling, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, tampaknya harus menelan pil pahit. Harapan memiliki fasilitas ge­dung baru hanya angan-angan belaka. Sebab, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali tak menganggarkan pembangunan kelas baru dalam Ang­garan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 Kabupaten Bogor.

INFORMASI yang dihimpun, sesuai pro­gram dan kegiatan pembangunan daerah anggaran 2017 Kabupaten Bogor, pemban­gunan fasilitas baru untuk kelas jauh tak dianggarkan dalam APBD 2017. Pemkab Bogor hanya menganggarkan untuk re­habilitasi SDN Rabak (sekolah induk, red) dengan pagu senilai Rp667.250.000. “Iya tidak masuk, hanya rehabilitasi untuk seko­lah induknya saja. Kasihan mereka. Tetapi kita akan perjuangkan kelas jauh masuk di Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Egi Gunadi Wibawa.

Menurut politisi PDI P itu, untuk membangun seko­lah ada persyaratan yang harus dipenuhi. Mulai dari luasan tanah yang dimiliki serta surat legal tanah yang akan dibangun. Karena itu pihaknya akan mencoba memperjuangkan terlebih dahulu mengenai lahan yang disediakan. “Kita akan lihat apakah tanah dan surat-suratnya sudah ada. Kalau belum, kita akan coba penuhi dulu. Kita juga akan dorong agar kelas jauh bisa diban­gun secepatnya,” ujarnya.

Egi juga mengaku san­gat prihatin dengan fasilitas Kelas Jauh SDN Rabak 1. Kendati demikian, tahun ini pembangunan sekolah di Kecamatan Rumpin cukup banyak ketimbang di wilayah lainnya. Hal ini pun tentu sekaligus menjawab bahwa Rumpin memang memerlu­kan pembelaan. “Tahun ini ada 12 sarana pendidikan yang akan dibangun di sana (Rumpin, red),” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bi­dang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan (Disdik) Ka­bupaten Bogor Anwar Ang­gana mengatakan, sesuai ha­sil pembahasan musrenbang tingkat desa, kecamatan dan kabupaten, pembangunan­nya tidak masuk. “Kita hanya mengeksekusi saja, yang merancang dinas terkait,” kata Anwar.

Kendati demikian, lan­jut Anwar, tak menutup kemungkinan dengan ad­anya DAK daerah memi­liki kesempatan tambahan memperbanyak kegiatan pembenahan sarana dan prasarana. “Saya dengar memang tahun ini alokasi DAK ditambahkan dan ini merupakan peluang be­sar bagi disdik, terutama dalam perbaikan infrastruk­tur sekolah yang kritis,” un­gkapnya.

 (rez/c/feb/run)

Tags

Terkini