METROPOLITAN – Sebuah video yang menggambarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seorang siswa SD menyebut nama-nama ikan, beredar viral di dunia maya. Video itu berasal dari kegiatan presiden di acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, kemarin.
Saat meminta menyebutkan nama-nama ikan, seorang siswa SD salah menyebutkan ikan tongkol sehingga mengundang tawa riuh hadirin peserta acara. Dua murid SMP dan seorang murid SD bernama Ari yang ikut kuis ini dipanggil naik ke panggung, samping podium presiden.
Saat kuis dimulai, Jokowi meminta Ari menyebutkan nama-nama ikan. Jika jawaban itu benar, maka Ari akan dihadiahi sebuah sepeda.
Singkat cerita, Ari yang berpikir sejenak menjawab pertanyaan presiden malah salah sebut. Bocah itu menyebut alat kelamin laki-laki sebagai nama ikan. “Ikan ko***l,” kata Ari menjawab.
Hadirin yang mendengarnya, termasuk Jokowi pun tertawa. Sontak video itu beredar luas di dunia maya, termasuk di aplikasi pesan instan. Menanggapi hal ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta masyarakat menghentikan penyebaran video itu untuk menjadi bahan tertawaan.
Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh mengatakan, penyebaran video tersebut ke publik, apalagi berdampak pada penertawaan dan olok-olok, masuk kategori ‘bullying’. “Dengan peredaran video itu, si anak pasti akan tertekan secara psikis. Belum lagi akan jadi bahan olok-olok temannya. Ini harus dicegah,” kata Asrorun.
Dia menambahkan, KPAI telah meminta Kementerian Kominfo menghentikan peredaran konten tersebut. Selain itu, menurutnya, polisi juga bisa turun tangan untuk menegakkan hukum jika ada indikasi pelanggaran undang-undang dalam penyebaran video tersebut.
“Saya secara khusus juga sudah berkomunikasi dengan Dirtipideksus Mabes Polri untuk ambil langkah-langkah. Saya yakin polisi punya kemampuan dan komitmen untuk memastikan perlindungan anak,” tandasnya.
Sekadar diketahui, di acara tersebut Jokowi membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa panti asuhan di wilayah Jabodetabek.
Total anak yatim piatu se-Jabodetabek yang menerima KIP adalah 2.844 siswa dari 309 sekolah.
Jumlah itu terdiri atas 909 siswa SD, 992 siswa SMP, 223 siswa SMA, 628 siswa SMA , dua siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) dan 90 siswa Kejar Paket.
(de/feb/run)