METROPOLITAN - Beredarnya video ‘Firza Husein’ yang sempat membuat gaduh media sosial membuat Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein jadi buah bibir. Sampai-sampai wanita yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar itu menangis semalaman.
Bendahara Umum Partai Priboemi Yakub Arupalaka mengaku sudah bertemu Firza Husein pada Minggu (29/1) lalu. Pertemuan tersebut terjadi setelah beredar video berisi rekaman suara, chat seks dan foto-foto tak senonoh yang diyakini untuk memfitnah pimpinan Front Pembela Islam (FPI) dan Firza Husein. “Ibu Firza sudah menelepon saya. Dia nangis-nangis,” kata Yakub. Setelah berbicara lewat telepon, Yakub menemui Firza untuk membicarakan langkah-langkah menanggapi kasus tersebut. “Lalu saya berangkat ke Megamendung untuk sampaikan ada situasi begini,” ujarnya. Yakub menegaskan bahwa foto-foto tak senonoh yang beredar di media sosial merupakan hasil rekayasa. “Rekayasa itu, foto dan lain-lain semuanya,” ucap Yakub yang juga menjadi saksi untuk tersangka kasus dugaan pemufakatan makar. “Yang dalam keadaan tidak berpakaian, itu rekayasa,” jelasnya. Yakub mengatakan, kasus tersebut merupakan pukulan telak. Itu sebabnya GNPF Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melaporkannya kepada pihak berwajib. “Tidak bisa didiamkan,” katanya. Yakub melanjutkan, orang yang mengedarkan video tersebut sudah terdeteksi. Saat ini Polda Metro Jaya mulai menelusuri video berisi chat seks dan foto-foto tak senonoh tersebut. “Setelah adanya patroli cyber, kami menemukan beberapa akun yang diduga ada gambar pornografi. Yang ada gambar di situ diduga adalah HR (Habib Rizieq) dan F (Firza),” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya. Tim Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya menemukan konten porno pada Minggu (29/1) dan langsung melapor kepada pimpinan penyidik untuk ambi langkah berikutnya. “Tentunya kami dari anggota membuat laporan informasi dengan hal tersebut. Kemudian laporan tersebut dinaikkan ke pimpinan dan dilakukan penyelidikan,” kata dia. Sekretaris Jenderal DPD FPI DKI Jakarta Habib Novel Bamukmin menegaskan, video dan foto-foto tak senonoh yang viral di media sosial itu adalah hoax. “Saya pastikan hoax dan fitnah keji. Itu karena mereka menggunakan segala cara untuk mengkriminalkan ulama,” kata Habib Novel Bamukmin. Novel menegaskan, selain untuk tujuan mengkriminalkan Rizieq, tujuan penyebaran hoax tersebut juga untuk membunuh karakter serta menyerang kredibilitasnya. Namun, hingga tadi malam situs itu masih bisa diakses. Sementara itu, anak mantan Presiden RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, melayangkan somasi terhadap Firza Husein yang mengaku-aku sebagai ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana. Somasi itu dilayangkan Tommy Soeharto melalui kuasa hukumnya, Erwin Kallo & Co, pada 20 Desember 2016. “Bahwa Saudari diketahui telah mengaku-aku, membuat dan menyebarkan berita-berita yang menyebut klien kami seolah-olah adalah pembina atau pemilik Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (SSC) yang Saudara ketuai, di mana berita tersebut adalah tidak benar,” demikian poin pertama somasi Tommy Soeharto kepada Firza Husein. Tommy juga menegaskan tidak pernah memberi persetujuan, baik secara lisan maupun tertulis, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk terlibat dalam SSC. Somasi tersebut juga memuat pernyataan bahwa SSC diduga telah membuat berita-berita, pernyataan-pernyataan yang memuat foto-foto Tommy Soeharto dan dipergunakan untuk kepentingan politik tertentu.
(su/de/feb/run)