berita-utama

Sehari Tiga Mayat Di Bogor

Sabtu, 4 Februari 2017 | 09:50 WIB

NIAT buang hajat, seorang warga Kampung Cipicung, Kecamatan Pamijahan dibuat heboh dengan temuan sosok bocah men­gambang di parit. Pelajar yang masih berusia 14 tahun Riky Erlangga, tewas setelah sempat din­yatakan hilang. Tak hanya Riky, dalam sehari ada tiga mayat sekaligus yang ditemukan meregang nyawa di wilayah Bogor.

SATU minggu tidak pulang ke rumah, Riky yang masih berstatus pelajar warga Kampung Cipicung Dua, RT 01/02, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan tewas di parit. Informasi yang dihimpun, seorang warga Nardi (29) menemukan jasad Riky mengambang saat hendak buang hajat. Warga Kampung Gunung Menir, RT 02/08, Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan itu bergegas melaporkannya ke Polsek Cibungbulang. “Mendapat laporan itu, anggota langsung ke TKP untuk identifikasi,”ungkap Kapolsek Cibungbulang Kompol Agus Suyandi. Jasad Ricki dibawa ke RS Ciawi. Sementara itu, mendapat informasi ada mayat, pihak keluarga korban yang selama ini mencari orang hilang mendatangi rumah sakit. Keluarga pun mengenali jasad korban. “Riky merupakan korban pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan, sebelumnya Riky menghilang dari rumah sejak Sabtu lalu,” katanya. Tak butuh waktu lama untuk mengungkap pelakunya. Belum lama ini Polsek Cibungbulang menangkap Muhammad Azkia Bin Oding (16) warga Kampung Bojonglimus, RT 02/06, Desa Cibening yang akan menjual motor curian. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata dialah pelaku pembunuhan Riky. Kepada polisi, pelaku mengaku sudah menghabisi nyawa korban dengan memukul kepalanya menggunakan batu. “Pelaku melakukannya tunggal dan sudah diamankan di Polsek Cibungbulang, rencananya motor Mio hasil kejahatannya akan dijual,” kata dia. Di hari yang sama, petugas rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor juga mengevakuasi jasad lelaki yang ditemukan tewas di Sungai Ciliwung. Tepatnya, di bawah Jembatan Jambu Dua. Ketinggian tebing dengan kontur yang curam sempat membuat kesulitan tim BPBD mengevakuasi, hingga prosesnya pun menyedot perhatian pengendara yang lewat. Kapolsek Bogor Utara Kompol Wawan Wahyudin mengatakan, medan yang dilalui cukup berat. Sebab, petugas rescue harus menuruni tebing dan mengangkat mayat tersebut ke daratan. “Ketinggiannya sekitar 15 sampai 20 meter, konturnya juga curam ditambah aliran sungai cukup deras. Jadi cukup menegangkan,” ungkap Wawan. Pantauan di lokasi, tali serta perlengkapan khusus memanjat tebing itu dipasang di tebing curam Jembatan Satu Duit, RT 2/5, Kelurahan Cibuluh, Bogor Utara, Kota Bogor. Kapolsek Bogor Utara juga memperkirakan kematian korban sudah lebih dari satu hari. Sebab, kondisinya sudah membengkak dan membiru. “Usianya diperkirakan 35 tahun sampai 40 tahun. Perlu ada proses identifikasi lebih lanjut, saat ini jenazah dibawa ke RS Bhayangkara di Jalan Kapten Muslihat,” tuturnya. Sementara itu, di Klapanunggal mayat pencuri domba Janin tergeletak di Kampung Cibulakan, RT 04/03, Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal. Tubuhnya berlumur darah setelah kepala dan lehernya terkena kibasan golok, lantaran kepergok mencuri lima domba milik warga. Adalah Juman, pemilik domba yang berani menghabisi nyawa Janin hingga tewas seketika. “Nyawa pelaku tak bisa tertolong setelah kehabisan darah di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati,” ungkap Kapolsek Klapanunggal AKP Adhimas. Informasi yang dihimpun, awalnya saat Juman keluar rumah hendak buang air kecil, ia mendengar suara berisik dari arah kandang domba yang dimilikinya. Setelah dilihat, kandang tersebut sudah kosong. Lima kambingnya hilang “Dari situ pemilik langsung mengajak menantunya sambil membawa golok mencari di sekitar kandang,” tuturnya. Tak jauh dari pencarian, dilanjutkan dia, di belakang salah satu rumah milik warga terlihat dua orang pencuri tengah menyembelih lima domba. Tak membutuhkan waktu lama, Juman langsung meneriaki kedua orang tersebut dan menghampirinya. “Dari situ langsung terjadi perkelahian antara pemilik domba dan kedua pencuri. Salah seorang pelaku berhasil dilumpuhkan karena kepala, tangan serta lehernya terkena bacokan golok hingga pingsan, sementara satu pelaku berhasil melarikan diri,” ucapnya. Namun sayang, sambung kapolsek, nyawa Janin tak bisa tertolong setelah kehabisan darah di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. “Pelaku sempat dibawa ke RS Kramat Jati. Tapi, sesampainya di UGD nafasnya sudah habis karena kehabisan darah,” tandasnya. (mam/rez/ads/d/feb/dit)

Tags

Terkini