Tak ada yang menyangka Miftah Abdillah Achmad (27) dan sang istri, Rustiana Imala Putri (27), menjadi korban tewas pohon tumbang di Lingkar Universitas Indonesia (UI). Pasangan suami istri (pasutri) sehidup semati ini meninggalkan seorang batita berusia sembilan bulan.
JENAZAH pasutri itu dimakamkan di Kompleks Pemakaman Umum Pabuaran Indah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin. Selama ini keduanya dikenal sebagai pribadi yang ramah dan baik.
Tetangga korban, Sumadi (60), sempat berbincang dengan kedua korban sebelum mendapat kabar duka saat ia hendak pergi ke pernikahan kerabatnya pada pukul 09:30 WIB, Sabtu (4/2).
Saat bersamaan, Miftah dan Rustiana pun keluar rumah dengan berpakaian rapi. “Saya tanya mau ke mana, mereka jawab mau ke undangan. Saya bilang juga mau ke undangan.
WargaTerus mereka bilang bareng saja yuk Pakde. Ke undagan teman aku dulu, baru nanti ke teman Pakde,” ujarnya. Sumadi menambahkan, saat itu ia pun menebar candaan bahwa dirinya akan lebih cepat pulang ke rumah. “Saya bilang, ayo siapa yang cepat pulang duluan, pasti saya. Saya bercanda begitu dan mereka tertawa. Tetapi rupanya mereka yang pulang duluan (meninggal, red) karena Allah lebih sayang mereka. Padahal nggak ada firasat dan nggak nyangka,” ujarnya. Abey, rekan satu kantor Rustiana, mengaku mengetahui berita duka tersebut dari jejaring sosial Facebook. Saat itu ada sebuah posting-an seorang pengguna Facebook mengunggah KTP korban pohon tumbang di Lingkar UI. “Jam 21:30 WIB malam kita tahu itu dari Facebook, ada seseorang mengirim foto KTP di kolom komentar. Dari situ kita ramai-ramai saling kirim WA cari tahu kebenarannya. Ternyata benar itu teman kerja kita,” tuturnya. Abey dan puluhan temannya pun sudah berada di rumah duka sejak pukul 08:00 WIB tadi. Abey pun tak percaya bahwa rekan kerjanya tersebut akan pulang secepat itu. “Padahal Jumat pas pulang kerja ketemu dan waktu kejadian itu dia baru pulang dari undangan di temannya di daerah Kalideres,” tuturnya.
(tib/feb/run)