METROPOLITAN - Pascademonstrasi di rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), koordinator lapangan atau korlap yang menggerakkan para pedemo di kediaman presiden keenam di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan itu, tengah diburu polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan perburuan tersebut. “Kami masih mengidentifikasi yang kemarin datang itu mahasiswa atau bukan? Kami masih nyari korlapnya. Kami lakukan penyelidikan semua,” ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (7/2).
Selain memburu korlap, pihak kepolisian juga menyelidiki pemilik mobil jenis Jeep yang disita usai tertinggal di lokasi demo, meski di dalam mobil itu hanya ditemukan sejumlah logistik seperti makanan dan minuman untuk para demonstran. “Karena kemarin kita sudah lakukan pengecekan, yang bersangkutan sudah pindah lima tahun lalu. Itu ada di STNK namanya. Nanti kita telusuri,” bebernya.
Sejumlah massa yang mengatasnamakan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia itu menggelar aksi di dekat kediaman SBY. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan ‘Terapkan Nilai-nilai Pancasila kepada Pendidikan, Menolak dan Lawan Isu SARA Upaya Adu Domba Rakyat’.
Sementara mobil Jeep yang tertinggal di area aksi bernomor polisi B 2124 ZO. Sempat muncul dugaan mobil tersebut milik politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu. Namun, anggota Komisi VII DPR tersebut sudah membantah terlibat.
Adian Napitupulu mengingatkan, jangan pernah meremehkan mahasiswa dengan menuding kegiatan mereka didalangi, ditunggangi dan sebagainya.
Apalagi menunggangi sebuah pertemuan besar yang diikuti sekitar 3.000 mahasiswa dari 500 kampus di 25 provinsi sebagaimana disebut dalam rilis mahasiswa yang tersebar di sosial media (sosmed).
“Tidak ada yang sanggup, termasuk saya untuk menggerakkan kekuatan intelektual muda sebesar itu,” tegas aktivis 98 itu.
Namun di Twitter, Juru Bicara Partai Demokrat Imelda Sari sudah terang-terangan menantang Adian. Dalam kicauannya di akun Twitter @isari68, Imelda Sari menantang Adian. “Saudara @Adian Napitupulu kami tunggu Anda kalau gentleman temui kami jangan hanya berani kirim demonstran cc@budimandjatmiko@andiariefaa,” tulisnya.
Bahkan, perkumpulan Jambore mahasiswa juga disebut-sebut ikut menggeruduk rumah SBY. Namun, Ketua Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia, Septian Prasetyo, membantahnya. Menurutnya, yang dilakukan mahasiswa hanyalah membagikan selebaran.
“Kita memang tidak pakai surat pemberitahuan karena kita bukan aksi. Hanya bagi selebaran. Ini yang jadi pertanyaan kita,” ujar Septian
Septian menyebut lokasi pembagian selebaran tidak berada tepat di depan rumah SBY. Selain itu, dia membantah adanya teriakan ‘Tangkap SBY’ dalam kegiatan yang disebut membagikan selebaran.
“Itu bukan spesifik di rumah SBY. Itu kalau dilihat jarak tempuh sampai 600 meter dari rumah SBY,” ujar Septian.
“Tidak ada teriakan ‘tangkap SBY’. Kita hanya teriak sambil membaca hasil pertemuan kita,” imbuh Septian.