METROPOLITAN - Sempat ramai soal penjemputan paksa, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab berjanji akan memenuhi panggilan penyidik Polda Jawa Barat, hari ini. Habib Rizieq akan diperiksa sebagai tersangka kasus penodaan Pancasila.
“Senin pasti datang. Jadi nggak ada panggilan paksa, nggak ada penjemputan,” kata kuasa hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera.
Kapitra memastikan kliennya tak akan mangkir kembali seperti pada panggilan sebelumnya, Jumat (10/2). Menurutnya, alasan Habib Rizieq tak datang pada panggilan pertama agar situasi tetap kondusif jelang aksi 112.
“Alasan tidak datang, situasi tak kondusif. Kalau ada benturan apa nggak merembet ke Jakarta. Makanya habib nggak datang. Ia sudah bilang kapan saja siap datang,” tandasnya.
Sekadar diketahui, surat panggilan kedua dilayangkan penyidik karena Habib Rizieq tak menghadiri pemeriksaan di Polda Jawa Barat setelah statusnya dinaikkan menjadi tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila pada (30/1).
Kasus dugaan penodaan Pancasila yang menjerat pria 50 tahun ini berdasarkan laporan Sukmawati Soekarnoputri. Putri Presiden pertama Indonesia Soekarno itu melaporkan Habib Rizieq ke Bareskrim Mabes Polri pada 27 Oktober 2016.
Sementara itu, Habib Rizieq Shihab berjanji tak akan melarikan diri dari panggilan pihak penyidik Polda Jawa Barat dalam pemeriksaan ketiga sebagai tersangka kasus penghinaan Pancasila, pekan depan. “Jangan khawatir, saya tidak akan lari. Kalau saya diminta besok datang, besok pagi, maka saya akan datang,” ungkap Rizieq.
Rizieq membeberkan alasannya tak bisa memenuhi panggilan Polda Jawa Barat lantaran masih ada tugas penting untuk menjaga umat demi persatuan dan kesatuan dan terselenggaranya agenda 11 Februari kemarin. Dia mengharapkan agar tidak ada rekayasa dan rencana jahat kepada umat Islam lagi. “Kenapa saya tidak datang karena ingin menjaga umat demi persatuan dan kesatuan. Kami juga siap diproses hukum dengan benar tanpa rekayasa dan rencana jahat,” tuturnya.
Rizieq kembali mengingatkan agar upaya dialog-dialog antara pemerintah dan ulama terus berlanjut. Dia menyakini bahwa musuh-musuh yang selama ini menghalanginya berdialog dengan pemerintah dan mengadu domba akan keluar dari sarangnya. “Musuh-musuh yang selama ini mengadu domba akan keluar dari sarang dan kandangnya,” terangnya.
Terpisah, Kombes Yusri Yunus membenarkan soal pemeriksaan Habib Rizieq pada Senin mendatang. “Habib akan datang Senin (13/2) pagi ke Polda Jawa Barat. Kita juga sudah komunikasi dengan Kombes Yusri Yunus di Polda Jawa Barat dan sudah komunikasi dengan Pak Irjen Pak Boy Rafli memberitahu tentang kehadiran Pak Habib Rizieq,” jelasnya.
Dia kembali menegaskan tidak ada penjemputan paksa pada Habib Rizieq. “Jadi semua sudah clear dan dari Mabes Polda Jawa Barat juga sudah bisa menerima. Tidak ada penjemputan paksa karena orangnya sudah mau datang,” kata Kapitra.
(de/ feb/run)