Longsor bebatuan dan tanah kapur menutupi jalan yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Nanggung. Akibatnya, warga terisolasi karena akses jalan terputus. Sedangkan bantuan evakuasi untuk mengangkat material belum dilakukan pemerintah.
Akibat longsor, warga di Desa Nanggela, Nanggung dan Nanggela Bawah, Kecamatan Nanggung, tertutup longsoran bebatuan dan tanah. Warga pun terpaksa berjalan kaki untuk menembus material pascalongsor susulan terjadi, Minggu (19/2) dini hari.
Seorang warga, Euis, mengaku kecewa karena material masih menutupi jalan utama yang biasa dimanfaatkan warga. Akibatnya, warga kesulitan beraktivitas. “Ya pasti terganggu. Kita biasa jualan jadi nggak bisa,” keluh Euis.
Ini juga dirasakan Usep, warga setempat. Akibat longsor susulan, kegiatan belajar mengajar anak sekolah di tiga desa pun ikut terganggu. “Sama, kegiatan perekonomian masyarakat juga ikut terganggu,” kata dia.
Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor belum melakukan upaya evakuasi karena peralatan berat kesulitan masuk ke lokasi longsor. Sebelumnya, bencana serupa juga terjadi namun telah dilakukan pembersihan. Selanjutnya, bencana susulan kembali terjadi hingga memutus akses utama di wilayah yang berada di kaki Gunung Salak.
Sekretaris Desa Nanggung Ahmad Sadik mengatakan, jalan ini merupakan akses jalan utama yang dilalui masyarakat Kampung Nanggela dan ada sekitar 600 kepala keluarga yang tinggal di tiga kampung tersebut.
“Kita mendorong akses pendidikan, kesehatan serta pelayanan kepada masyarakat untuk memberikan fasilitas agar mempermudah mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Nanggung Akp Dodi Rosjadi berharap PT Antam Tbk UBPE Pongkor bisa turun tangan membantu langsung musibah longsor yang menimpa warga. Sehingga, kebersamaan yang sudah tercipta antarmuspika, masyarakat dan Antam akan lebih terjalin. “Kalau semua kompak, maka akan semakin cepat dalam pelaksanaan pengerjaannya dan tepat guna dan tepat sasaran,” pintanya.
Sebelumnya, longsor tebingan setinggi 20 meter juga memutuskan akses jalan di Kampung Cibiuk, Desa Pasirmadang, Kecamatan Sukajaya. Muspika Sukajaya bersama masyarakat pun bersama-sama mengevakuasi tanah longsor yang menutup jalan.
Kepala Desa Cileuksa Ujang Ruhyadi menuturkan, jalan ini merupakan akses sentral yang menghubungkan tiga desa. Yaitu Desa Pasirmadang, Cileuksa dan Cisarua, Kecamatan Sukajaya.
Karena itu agar akses ini bisa dilewati, pemerintah desa bersama Muspika Sukajaya serta warga bergotong-royong membersihkan tebingan yang menutupi jalan. “Kondisi tanah yang menumpuk akhirnya dievakuasi dengan dibantu excavator,” ujar Apih Ujang, sapaan akrbanya.
Menurutnya, setelah dilakukan pembersihan lumpur dengan excavator dan gotong-royong warga, akhirnya akses jalan tersebut bisa dilalui. “Untuk wilayah Sukajaya kontur tanahnya mudah bergeser. Karena itu ketika curah hujan tinggi sering terjadi longsor,” bebernya.
Ia pun berharap warga yang rumahnya berada di tebingan agar lebih waspada lagi demi mengantisipasi longsor susulan.
(feb/run)