Aksi anarkis bocah ingusan makin menjadi-jadi. Jiwa muda yang menggebu-gebu membuat perilakunya sering berubah jadi beringas. Sampai-sampai tega menghilangkan nyawa temannya. Seperti rentetan peristiwa sadis yang baru-baru ini ramai dibicarakan. Mulai dari tawuran di kolong flyover Pasar Rebo hingga aksi remaja Nanggung yang tega menghabisi temannya dengan linggis.
Video tawuran sadis di kawasan Jakarta Timur beredar luas di media sosial. Puluhan pelajar membawa senjata tajam membabi buta menghajar musuhnya dari skeolah lain. Tawuran tersebut pecah di kolong flyover Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur.
Seorang pelajar, Ahmad Andika Baskara (17) dari SMK Bunda Kandung, mati sia-sia setelah tubuhnya dibacok, dipukul dan ditendang temannya dari sekolah berbeda.
Sementara di Kabupaten Bogor, seorang remaja warga Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, nekat menghabisi nyawa temannya, Ade Priyatna (19), hingga tewas.
Anak Baru Gede (ABG) ini merasa tersinggung karena kerap disebut pendek. Kepada polisi, AF mengaku sering mendapat perlakuan tak menyenangkan yakni di-bully hingga rasa dendam itu memuncak dan membuatnya tega menghantamkan besi panjang ke tubuh Ade.
Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengatakan, berdasarkan pemeriksaan, AF nekat menganiaya temannya tersebut lantaran sakit hati sering diejek pelaku.
Kini, AF sudah diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Pelaku melakukan pemukulan karena korban sering merendahkan harga diri pelaku. Pelaku badannya kecil atau pendek sedangkan korban tinggi,” kata Ita.
Informasi yang dihimpun, saat kejadian, pelaku melihat korban tengah asyik nongkrong di warung kopi sambil nonton televisi. Persitiwa ini terjadi di Kampung Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Saat itulah pelaku menghampiri korban dan langsung memukul dengan batang besi (linggis, red) di bagian kepala belakang. “Korban sempat akan melakukan perlawanan, tetapi dilerai kedua temannya,” tutur Ita.
Setelah itu, sambung Ita, korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) MH Thamrin dengan menggunakan sepeda motor oleh temannya. Namun sayang, luka parah yang dialaminya membuat korban meninggal dunia di rumah sakit. “Kemudian korban dibawa ke rumah menggunakan mobil ambulans untuk disemayamkan,” imbuh dia.
Aksi anarkis ini mengundang keprihatinan dari aktivis pemuda yang tergabung di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor. Menurut Wakil Ketua Bidang Politik dan Hukum DPD KNPI Kabupaten Bogor Sulhan Kelana Bumi, ABG saat ini makin beringas dan sulit diatur. “Anak zaman sekarang memang sulit diarahkan, jadi emosi yang dikedepankan hingga beringas,” kata Sulhan.
Sementara menurut Krimonolog UI Adrianus Meliala, munculnya perilaku sadis dan bengis di kelompok anak-anak muda sudah terjadi turun-temurun. Ini dipicu karena adanya rasa solidaritas kelompok pelajar yang terlalu kuat. “Ini istilahnya in-group feeling. Secara bersamaan persepsi terhadap kelompok lain makin negatif sehingga sering dianggapnya sebagai lawan atau musuh. Ini disebutnya out-group feeling,” jelas lelaki yang akrab disapa Adri.
Perilaku pelajar itu dianggap memiliki rasa solidaritas yang ekstrem. “Biasanya ini dialami orang-orang yang belum matang seperti ABG. Itu ciri khas remaja,” kata dia.