berita-utama

ABG Sekarang Makin Beringas

Senin, 27 Februari 2017 | 11:38 WIB

Aksi anarkis bocah ingusan makin men­jadi-jadi. Jiwa muda yang menggebu-gebu membuat perilakunya sering berubah jadi beringas. Sampai-sampai tega menghilangkan nyawa temannya. Seperti rentetan peristiwa sadis yang baru-baru ini ramai dibicarakan. Mulai dari tawuran di kolong fly­over Pasar Rebo hingga aksi remaja Nanggung yang tega menghabisi temannya dengan linggis.

Video tawuran sadis di ka­wasan Jakarta Timur beredar luas di media sosial. Puluhan pelajar membawa senjata tajam membabi buta meng­hajar musuhnya dari skeolah lain. Tawuran tersebut pecah di kolong flyover Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur.

Seorang pelajar, Ahmad Andika Baskara (17) dari SMK Bunda Kandung, mati sia-sia setelah tubuhnya dibacok, dipukul dan ditendang te­mannya dari sekolah berbeda.

Sementara di Kabupaten Bogor, seorang remaja warga Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bo­gor, nekat menghabisi nyawa temannya, Ade Priyatna (19), hingga tewas.

Anak Baru Gede (ABG) ini merasa tersinggung kare­na kerap disebut pendek. Kepada polisi, AF mengaku sering mendapat perlakuan tak menyenangkan yakni di-bully hingga rasa dendam itu memuncak dan membuatnya tega menghantamkan besi panjang ke tubuh Ade.

Kasubag Humas Polres Bo­gor AKP Ita Puspita Lena men­gatakan, berdasarkan pemer­iksaan, AF nekat menganiaya temannya tersebut lantaran sakit hati sering diejek pelaku.

Kini, AF sudah diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Pelaku melaku­kan pemukulan karena korban sering merendahkan harga diri pelaku. Pelaku badannya kecil atau pendek sedangkan korban tinggi,” kata Ita.

Informasi yang dihimpun, saat kejadian, pelaku melihat korban tengah asyik nongk­rong di warung kopi sambil nonton televisi. Persitiwa ini terjadi di Kampung Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Ka­bupaten Bogor.

Saat itulah pelaku meng­hampiri korban dan langsung memukul dengan batang besi (linggis, red) di bagian kepala belakang. “Korban sempat akan melakukan per­lawanan, tetapi dilerai kedua temannya,” tutur Ita.

Setelah itu, sambung Ita, korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) MH Thamrin dengan menggu­nakan sepeda motor oleh temannya. Namun sayang, luka parah yang dialaminya membuat korban mening­gal dunia di rumah sakit. “Kemudian korban dibawa ke rumah menggunakan mobil ambulans untuk disemayam­kan,” imbuh dia.

Aksi anarkis ini mengun­dang keprihatinan dari aktivis pemuda yang tergabung di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor. Menurut Wakil Ketua Bidang Politik dan Hukum DPD KNPI Kabupaten Bogor Sulhan Kelana Bumi, ABG saat ini makin beringas dan sulit diatur. “Anak zaman sekarang memang sulit di­arahkan, jadi emosi yang dikedepankan hingga berin­gas,” kata Sulhan.

Sementara menurut Kri­monolog UI Adrianus Meliala, munculnya perilaku sadis dan bengis di kelompok anak-anak muda sudah terjadi turun-temurun. Ini dipicu karena adanya rasa solidaritas kelompok pelajar yang terlalu kuat. “Ini istilahnya in-group feeling. Secara bersamaan persepsi terhadap kelompok lain makin negatif sehingga sering dianggapnya sebagai lawan atau musuh. Ini disebut­nya out-group feeling,” jelas lelaki yang akrab disapa Adri.

Perilaku pelajar itu diang­gap memiliki rasa solidaritas yang ekstrem. “Biasanya ini dialami orang-orang yang belum matang seperti ABG. Itu ciri khas remaja,” kata dia.

Halaman:

Tags

Terkini