METROPOLITAN – Pasca pohon tumbang menelan dua korban, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor langsung tancap gas. Sejumlah pohon dicek dan sebagian ada yang dipangkas di seputar Jalan Jalak Harupat, Kecamatan Bogor Tengah.
Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Taman Bidang Pertamanan Kota Bogor Erwin Gunawan mengungkapkan, pemangkasan pohon ini merupakan kegiatan rutin bidang Pertamanan untuk mengantisipasi terjadinya pohon tumbang dan patah dahan yang diakibatkan tingginya curah hujan. “Selain melakukan pemangkasan, kami juga mengintensifkan pengawasan terhadap pohon-pohon yang dikhawatirkan rawan tumbang,” kata Erwin.
Untuk pohon yang kondisinya keropos dan berjamur lanjut dia, pihaknya langsung melakukan pemangkasan, namun berdasarkan hasil kajian dan pengamatan di lapangan Erwin menyebut ada beberapa pohon yang diprediksi akan tumbang.
Berdasarkan hasil pendataan Disperumkim Kota Bogor tercatat ada 14 ribu pohon di Kota Bogor. Terdiri dari berbagai jenis, mulai dari pohon Kenari, Mahoni, Angsana, Bungur, Filisium, Trembesi, Flamboyan, Kupu-kupu dan lainnya. Sedangkan, sejumlah pohon yang rawan tersebar di lima ruas jalan di antaranya, Jalan Ahmad Yani, Pemuda, Semeru, Lawang Gintung dan Dadali.
“Lima titik rawan pohon tumbang di Kota Bogor itu dikarenakan kiri-kanan di sepanjang ruas jalan tersebut banyak pohon besar dan berusia ratusan tahun,” terangnya.
Sebelumnya, pohon tumbang menimpa dua pengendara motor di Jalan Bogor Nirwana Residence (BNR), Kampung Parungjambu, Kota Bogor. Keduanya pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
(sin/feb/dit)