METROPOLITAN – Persoalan penarikan SPP empat bulan full oleh SMA Negeri 1 Cibinong terhadap siswa kelas XII akhirnya sampai ke telinga pimpinan DPRD Kabupaten Bogor. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Saptarian bahkan kesal mendengar informasi tersebut. Hal itu terlihat saat Sapta ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Bogor, kemarin.
Sapta mengatakan, seharusnya pihak sekolah berani mengeluarkan edaran resmi soal pelunasan SPP selama empat bulan full untuk siswa. Selain itu, orang tua siswa juga perlu dilibatkan dalam munculnya kebijakan ini.
“Harusnya rapat dulu dan lakukan perundingan kebutuhan kita apa, kalau memang harus bayar itu dengan resmi loh. Kenapa harus takut kalau sudah ada persetujuan antara orang tua murid, komite dan pihak sekolah,” kata Sapta.
Menurut Sapta, pihaknya mengerti jika pelaksanaan UNBK tak mungkin cukup hanya mengandalkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Namun, tetap saja jika pembayaran ujian belum mampu, ada kesepakatan yang terjalin bersama orang tua murid. “Tetap harus resmi, jangan secara lisan. Ingat, ini sekolah bukan tempat arisan yang cukup dengan lisan. Lagian kebutuhan mereka (orang tua murid) ya mereka juga yang mengetahui kemampuan membayarnya,” ucap dia.
Dengan itu, politisi PDI P berinisiatif menginformasikan hal ini kepada Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor untuk segera menindaklanjutinya. Karena, tidak dibenarkan jika anak ditahan ikut ujian hanya karena belum sanggup membayar SPP. “Kita akan informasikan dulu ke komisi IV. Intinya jangan sampai anak tidak ujian karena belum bayar. Jangan sampai ada sekolah seperti itu,” ujarnya.
(rez/c/feb/dit)