METROPOLITAN - Pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung dijamin tak ada masalah dari segi pendanaan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pembangunan kereta api cepat masih menunggu hasil revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) nasional.
“Tidak ada masalah, karena masih menunggu RTRW Nasional,” kata Rini.
Begitu juga dengan dana untuk pembebasan lahan. Lagi-lagi Rini beralasan semua harus menunggu RTRW nasional.
Sebelumnya, China Development Bank (CDB), institusi yang akan membiayai pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, menawarkan dana talangan sebagai alternatif pendanaan sementara.
Namun institusi itu mensyaratkan pencairan kredit sebesar Rp51 triliun dari kebutuhan proyek pembangunan Rp68 triliun dapat dilakukan setelah proses pembebasan lahan selesai.
“Kan harus menunggu RTRW nasional. Penetapan lokasi sudah ada, tapi RTRW nasional belum ditandatangani Presiden Jokowi. Apalagi itu harus melalui perpres, belum bisa kita bayar,” kata Rini.
Menurut Rini, saat ini pelaksana pembangunan rel kereta api cepat PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menggunakan dana yang ada sambil menunggu tambahan modal setelah RTRW rampung.
“Sekarang yang kita pakai adalah modal. Jadi Tiongkok memasukkan modal dan masih menunggu penambahan modal sampai RTRW nasional keluar. Karena dasarnya adalah 60:40 persen. Mereka harus menyetor Rp2 triliun dan so far, mereka sudah memasukkan dana Rp500 miliar,” katanya.
(*/feb/dit)