METROPOLITAN – Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 harus mengakui keunggulan Timnas Myanmar dengan skor akhir 1-3 pada gelaran laga uji coba yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, kemarin.
Laga yang juga menandai pertandingan pertama timnas di bawah asuhan pelatih asal Spanyol Luis Milla, harus berakhir kekecewaan. Gol Garuda Muda (Julukan Timnas Indonesia) dicetak melalui sundulan Nur Hardianto di menit 22. Sedangkan gol Myanmar dicetak Mg Mg Lwin (33’), penalti Kyaw Ko Ko (74’) dan Shi Tu Aung (90’).
Di awal babak pertama, Indonesia langsung bermain agresif dan menekan dari kedua sayap yang diisi Febri Haryadi di kanan dan Saddil Ramdani di sisi kiri.
Terbukti dari peluang yang dihasilkan melalui Febri dari sisi kanan yang merangsek ke kotak penalti lawan lalu melepaskan umpan silang yang disambut tendangan first time Saddil. Namun bola masih melambung di atas gawang Myanmar yang dikawal kiper Thiha Shitu.
Di menit 22, suasana di Stadion Pakansari benar-benar bergemuruh saat penyerang Nur Hardianto berhasil mencetak gol melalui sundulan kepala memanfaatkan umpan lambung Saddil Ramdani dan mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk Indonesia. Gol itu membuat anak asuh Milla menjadi semakin agresif dan terus memaksimalkan flank melalui kedua pemain sayapnya. Myanmar berhasil membuat kedudukan menjadi 1-1 melalui tendangan mendatar Mg Mg Lwin setelah sebelumnya berhasil mengecoh kiper Indonesia Diky Indriyana di menit 35. Skor bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Milla mencoba skema baru dengan memainkan Evan Dimas dan penyerang naturalisasi Ezra Walian. Masuknya kedua pemain itu menambah daya dobrak Garuda Muda ke jantung pertahanan Myanmar.
Keasyikan menyerang, Indonesia malah kecolongan saat Myanmar mampu berbalik unggul 2-1 melalui tendangan penalti Kyaw Ko Ko setelah dirinya dilanggar Bagas Adi di kotak penalti Indonesia. Pakansari makin terdiam setelah Myanmar berhasil memperbesar skor menjadi 3-1, melalui gelandang Shi Tu Aung yang leluasa tanpa kawalan bek Indonesia menceploskan bola ke gawang Diky Indriyana di penghujung laga. Skor 3-1 untuk kemenangan Myanmar pun bertahan hingga laga usai.
Pelatih Kepala Timnas Indonesia U-22, Luis Milla saat jumpa pers mengakui dirinya tidak terlalu mementingkan hasil akhir. “Saya senang, pemain sudah memberikan yang terbaik. Kami memang kalah, tetapi skema permainan akan terus dikembangkan,” ungkapnya.
Milla mengakui Myanmar lebih tangguh karena memainkan banyak pemain senior yang lebih punya pengalaman, sedangkan dia hanya memanggil pemain di bawah 22 tahun yang minim pengalaman.
Menurut dia, anak-anak asuhnya masih memerlukan perbaikan terutama masalah stamina dan kerja sama yang belum padu. “Kami bermain baik di babak pertama, namun keteteran sehabis turun minum. Itu salah satu bahan evaluasi pascalaga ini,” ujarnya.
Dirinya juga mengatakan agar masyarakat Indonesia bisa lebih sabar karena tim ini masih dalam tahap konstruksi. “Tim ini baru sebulan bersama, masih perlu banyak waktu untuk memperbaiki penampilan. Jalan masih panjang,” tutupnya.
(cr1/c/feb/dit)