berita-utama

Pagi Gotong-royong, Siang Meninggal

Kamis, 27 April 2017 | 08:50 WIB

Di balik kepergian Kepala Desa (Kades) Citeko Endang Sulaeman dalam peristiwa tabrakan beruntun yang terjadi di tanjakan Selarong, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung beberapa waktu lalu memunculkan fakta-fakta baru. Sebelum tabrakan maut itu merenggut nyawanya, suami Rini Puspitasari itu sempat berkumpul dengan warganya untuk gotong-royong.

ADIK ipar korban Parman mengatakan, se­belum kejadian, almarhum sempat melakukan kerja bakti bersama warganya untuk member­sihkan sekitar kantor desa. Bahkan, bergabung dengan warga saat tengah masak-masak. “Sempat masak dan bercanda ngambil tempe temannya,” kata Parman.

Sosok almarhum pun masih lekat di ingatan keluarga yang ditinggalkan. Tak hanya baik, almarhum juga dikenal ramah dan tak pernah marah. “Almarhum tuh lebih mementingkan warganya, kalau keluarga bisa jadi kedua. Setelah menguburkan juga banyak warga yang baik dan ramah,” ucapnya.bilang kalau bapak orang yang baik dan ramah," ucapnya.

Tak hanya itu, jasa-jasa al­marhum saat menjabat seb­agai kades pun sulit dilupakan. Bahkan, ayah tiga anak ini rela mengantar warganya yang sakit seorang diri. “Bapak itu suka nganterin warganya yang butuh bantuan kalau malam hari, tanpa disupirin. Kecuali dia lagi sakit mungkin hanya meminjamkan kendaraanya,” imbuhnya.

Bahkan, sambung dia, anak sulung dari enam bersaudara itu selalu mengistimewakan para tamu yang datang ke kediamannya. Yakni, dengan cara membuatkan sendiri minu­man untuk para tamu. “Kalau menurut beliau tamu itu harus diistimewakan, makanya dia tak sungkan bikinin minuman sendiri buat tamunya,” kenang­nya.

(rez/b/feb/dit)

Tags

Terkini