METROPOLITAN - Produsen ponsel pintar Oppo Indonesia memusnahkan 23 ribu unit ponsel pintarnya. Sejak 2013- 2016, ponsel pintar yang berkualitas rendah itu digilas alat berat di fasilitas PT Prasadha Pamunah Limbah Industri di Cileungsi, Bogor, kemarin.
Media Engagement Oppo Indonesia Aryo Meidianto menyatakan pemusnahan ini untuk menjamin produk perusahaannya yang hadir di pasaran Indonesia hanya ponsel pintar dengan kualitas memenuhi standar.
“Kami hanya memersembahkan produk yang telah melalui proses jaminan kualitas yang ketat kepada konsumen, bukan produk rekondisi,” kata Aryo di Bogor.
Aryo menambahkan, produk-produk Oppo yang dimusnahkan itu tak hanya ponsel pintar tapi juga kemasan dan aksesori yang rusak saat penyimpanan atau yang tidak bisa diperbaiki di pusat perbaikan.
Proses pemusnahan, dimulai dengan pemisahan antara unit dan aksesori dengan kemasan yang kemudian digilas. Selanjutnya, produk-produk diletakkan dalam wadah berisi konsentrat garam selama tiga hari atau lebih untuk menghilangkan aliran listrik yang terkandung di dalamnya.
Langkah terakhir, menurut Aryo, produk-produk Oppo itu diletakkan dalam stabilization lit yang akhirnya menjadi limbah untuk ditangani PT Prasadha Pamunah Limbah Industri.
“Kami bertanggung jawab terhadap lingkungan dan memastikan proses pemusnahan (limbah) dilakukan dengan tepat dan aman sesuai prosedur pihak berwenang,” katanya.
Ada pun perangkat yang dihancurkan merupakan ponsel rusak yang dikumpulkan Oppo dari 2013 hingga 2016. Varian ponsel yang dihancurkan meliputi A11w, R1001, R827, R8113, R821, R831, R5, X909, R819, R7KF, R7plus, F1 Plus, X9097, X9096 dan N3.
“Paling banyak A11w (Joy 3), 1201 (Joy) R5 Gilder Edition,” ungkap Aryo.
(bis/feb/dit)