berita-utama

Petugas sampai Diamuk Emak-emak

Rabu, 21 Juni 2017 | 08:03 WIB

METROPOLITAN - Jelang Lebaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lagi-lagi sibuk menata ka­wasan agar bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir liar. Seharian kemarin, tim gabungan Polresta Bogor Kota, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berusaha menertibkan pedagang di sejumlah titik.

Di antaranya di kawasan Jembatan Merah dan Deprize, Jalan Kapten Muslihat dan Jalan Ir Juan­da. Termasuk juga pedagang yang biasa muncul di depan Istana Bogor. Meski berlangsung mulus, cekcok. Seperti saat penertnamun penertiban diwarnai iban di depan Istana Bogor dan di pasar Deprize. Petugas yang berusaha menertibkan parkiran liar dan pedagang justru diamuk emak-emak. ­

Herawati contohnya. Wani­ta ini ngamuk saat petugas menggembosi ban motor yang diparkir sisi Jalan Vet­eran. Secara spontan, emak-emak itu langsung memukul petugas dengan barang be­lanjaannya. “Kenapa digem­bosin? Ini motor saya,” cetus Herawati kepada petugas yang sudah menggembosi ban motornya.

Kepada Metropolitan, Her­awati kesal melihat aksi petu­gas dishub main hakim sendiri. Sebab, ia merasa bahwa di­shub tidak memberikan solusi parkir bagi pengunjung. “Wa­jar saja banyak yang parkir di sini karena banyak orang yang datang untuk mencari makanan. Apalagi sekarang bulan puasa, pasti lebih ramai. Seharusnya pemerintah me­nyediakan tempat parkirnya,” terangnya.

Hal serupa juga terjadi di de­pan Istana Bogor saat petugas Satpol PP berusaha menertib­kan pedagang. Seorang ibu-ibu pedagang wortel yang ti­dak diketahui namanya marah lantaran diusir dari pedestrian. Dari video yang diunggah akun resmi Instagram Satpol PP Kota Bogor, emak-emak yang mengenakan baju hitam itu adu mulut saat petugas melarangnya berjualan di trotoar.

Bukannya menuruti, emak-emak yang membawa anak perempuannya justru menge­luarkan wortel dagangannya dari plastik lalu membuangnya ke area Istana Bogor. Aksi ini pun mengundang perhatian warganet. Ada yang mendu­kung aksinya, ada pula yang justru menganggap aksi terse­but tidak tepat sasaran.

adhiekris: “Pak @sat­polpp_kota_bogor ibu2 itu ga bikin macet pak.... bgmn dgn pelanggaran tibum utk yg jualan di sepanjang jalur pedestrian ex muria depan pintu keluar stasiun dan depan lapas pledang?“ tulisnya men­gomentari video Satpolpp_kota_bogor. jeebee_73: “Top lanjutkan dengan humanis....” timpal warganet lainnya.

Sementara atas aksi pen­ertiban PKL tersebut, Waka­polresta Bogor Kota AKBP Rantau Isnur menjelaskan, setiap sore terjadi kemacetan yang cukup panjang di Jalan Kapten Muslihat hingga Jalan Ir Juanda. Hal itu diakibatkan banyaknya parkir liar dan PKL yang memakan ruas jalan menjadi tempat berdagang dan parkir pengunjung.

“Ini kemacetan bisa sampai dua kilometer, mereka tidak memikirkan para pengendara lainnya yang terjebak macet gara-gara ada penyempitan jalan,” paparnya.

Untuk itu, pihaknya ber­sama tim gabungan memun­durkan para pedagang dari jalanan ke trotoar sehingga para pedagang tersebut tidak berjualan di jalanan yang mengakibatkan kemacetan cukup panjang. “Kita akan sim­pan anggota untuk menjaga di sini karena khawatir para pedagang ini turun ke jalan,” kata dia.

Rantau menjelaskan, pi­haknya memberlakukan con­tra flow untuk mengurangi kemacetan di Jalan Kapten Muslihat dan Ir Juanda se­hingga arus kendaraan lancar. “Tetapi kita laksanakan secara kondisional jika kondisinya benar-benar macet total,” tandasnya.

(mam/c/feb/run)

Tags

Terkini