METROPOLITAN - Sebuah masjid di Semenanjung Sinai diserang kelompok bersenjata diduga pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Alhasil, hingga berita ini diturunkan aparat menyatakan 184 orang diduga jamaah hendak menunaikan salat Jumat meninggal dan 125 lainnya luka-luka, bahkan kemungkinan bisa bertambah.
Dilansir dari laman Associated Press, Jumat (24/11), peristiwa itu terjadi di Masjid al-Raudah, berada di Kota Bir al-Abd berjarak 40 kilometer di sebelah Utara Ibu Kota Provinsi Sinai Utara, al-Arish.
Saksi mengatakan, ketika khatib tengah khotbah Jumat, datang empat kendaraan membawa sejumlah orang bersenjata lengkap. Mereka kemudian melepaskan tembakan ke arah masjid dan jemaah serta melempar bom.
Menurut aparat keamanan, diduga kelompok penyerang masih terhubung dengan ISIS. Hingga berita ini diturunkan, sejumlah korban dibawa ke rumah sakit setempat.
Puluhan ambulans terlihat mondar-mandir membawa korban ke rumah sakit terdekat. Serangan diawali dengan ledakan bom, yang kemudian dilanjutkan dengan tembakan beruntun ke arah jamaah yang masih hidup dan berlari menyelamatkan diri.
Tim investigasi yang terdiri dari tentara dan polisi dikerahkan di sekitar lokasi ledakan untuk mengejar para pelaku.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang disebut paling mematikan di kawasan tersebut dalam tiga tahun terakhir. Namun pasukan keamanan Mesir telah memerangi aksi pemberontakan yang dilancarkan militan ISIS.
Pemerintah Mesir menyatakan aksi pengeboman dan serangan bersenjata di Masjid Al Rawdah di Bir al-Abed, Sinai Utara, sebagai aksi teror. Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi langsung menyatakan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk menghormati para korban.
Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzi mengatakan, tidak ada WNI yang jadi korban dalam tragedi tersebut.
“Berdasarkan pemantauan KBRI Kairo dan pelacakan melalui sumber keamanan Mesir, sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang menjadi korban serangan tersebut,” kata Helmy Fauzi lewat keterangannya, Jumat (24/11/2017).
Pelaku menembaki orang-orang yang baru selesai beribadah. Bahkan, pelaku juga menembaki ambulans yang berada di lokasi.
(de/feb/run)