Usai menghilang satu minggu, Alifian Insan Karim (12) seorang pelajar kelas tujuh MTs As-Saidah, Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, ditemukan sedang berdiri sendirian di sekitaran Lapangan Sempur, kemarin sore. Selama seminggu, Alif tidak pulang ke rumahnya yang berada di Kampung Kaum, RT 04/05, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara
KEPERGIAN Alif sejak Jumat (1/12) membuat orang tuanya cemas. Siapa sangka, seminggu berlalu, kemarin Alif ditemukan seorang diri di sebuah taman kota. Menurut Ayah Alif, Karyani (41), anaknya ditemukan setelah keluarga melakukan pencarian usai membuat laporan kehilangan ke Polresta Bogor Kota, kemarin pagi.
“Setelah buat laporan kehilangan ke kantor polisi tadi pagi (kemarin, red), kami sekeluarga berpencar mencari sembari menempelkan s elebaran poster kehilangan. Nah Alham
pertigaan Sempur, di bawah dekat taman, lagi sendirian dengan pakaian yang masih sama saat ia terakhir kali medulillah, ketemunya di pas ninggalkan rumah,” katanya.
“Info dari ojek online sekitar sih, aa suka ngamen di angkot-angkot sekitar sini. Kami masih cari tahu dia ngamen atas dasar apa, apakah ada yang nyuruh atau memang inisiatif sendiri,” tambahnya kepada Metropolitan, kemarin.
Karyani melanjutkan, hingga kini kondisi anaknya baik namun terlihat linglung dan menangis terus. Saat ditanya, Alif juga mengaku disuruh orang dewasa yang tidak dikenalnya untuk mengamen di bus dan angkot sekitar Bogor.
“Agak linglung. Apalagi kelihatan kucel, mungkin karena tidak mandi. Pas ditanya selama tidak pulang makannya dari mana, aa bilang dari hasil ngamen di angkot. Tapi saat ditanya lebih jauh, katanya diajak ngamen sama orang yang nggak dia kenal, ngamen dari angkot sama bus, sudah mulai agak sadar dan mau bicara. Bisa jadi kena hipnotis,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ibu korban Desi (39) menuturkan, sebelum pergi, Alif sempat meminta izin bermain dan meminta uang jajan sebesar Rp10 ribu. Jumat (1/12) sore, Alif pun sempat pulang kerumah dan makan dirumah, dan meminta izin pergi lagi sekitar 17:30 WIB.
“Jumat sore itu sempat pulang, kan libur sekolah tanggal merah. Sempat juga minta jajan. Dia datang sama teman satu sekolahnya, Rizky, lalu pergi lagi sebelum maghrib. Setelah itu kami tidak ada kabar dari aa, padahal dia bawa handphone saya. Saat dihubungi, HP nya sudah tidak aktif, saya mah takut dia dihipnotis,” tukasnya.
Malah, lanjut Desi, ada warga yang sempat melihat Alif masuk di halaman rumahnya pada Sabtu (2/12) malam. Namun entah kenapa, Alif urung masuk dan kembali keluar rumah. “Ada yang lihat (masuk halaman, red) tetapi udah gitu keluar lagi. Awalnya saya fikir dia takut kami marah karena bawa HP saya, makanya takut pulanng. Udah gitu, ada juga yang lihat malam itu dia tiduran di ruko Jalan Pajajaran,” tandasnya.
Bahkan kerabat keluarga, Anggi (37), mengatakan bahwa dirinya sempat bertemu Alif di sekitaran Warungjambu bersama seorang pemuda berusia 30 tahunan, tinggi 170 cm dan memakai kaos. Namun, menurut Anggi, tatapan keduanya sama-sama kosong dan tidak menggubris panggilannya.
“Ya mereka jalan berdua, mau nyeberang dari depan Rumah Makan Gurih7. Pas dipanggil, dia tidak nyahut. Bahkan sempat saya pegang bahunya, tetapi seperti kosong saja gitu. Saya sih tidak curiga dihipnotis, saya kira bapak-bapak itu ya kerabat Alif dari pihak bapaknya,” ungkapnya.
Terpisah, Paur Humas Polresta Bogor Kota Ipda Rachmat Gumilar mengatakan, pihaknya menerima laporan kehilangan kemarin pagi setelah Alif menghilang sejak 1 Desember. “Hilangnya dari tanggal satu, baru laporan tadi pagi (kemarin, red). Kami baru akan menyebarkan selebaran kehilangan ke polsek-polsek,” pungkasnya.
(ryn/c/feb/run)