berita-utama

Menanti Waduk Ciawi dan Sukamahi

Senin, 18 Desember 2017 | 11:13 WIB

-

OLEH: HJ. ADE YASIN, SH, MH (Calon Bupati Bogor 2018)

PRESIDEN Joko Wi­dodo (Jokowi) tengah membangun dua buah waduk atau bendungan di Ciawi dan Sukamahi yang keduanya berada di Kabupaten Bogor. Rencananya dua mega proyek ini selesai pada per­tengahan 2019. Dua waduk tersebut punya fungsi mengendalikan debit air dari Bogor yang mengalir ke Jakarta, sehingga bisa mengurangi potensi banjir di Ibu Kota. ­

Pembangunannya sendiri telah dirancang sejak 2015 ber­sama kakak saya (Rachmat Yasin) yang saat itu menjabat Bupati Bogor. Sementara Jo­kowi saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ini mer­upakan janji kampanye Jokowi untuk menanggulangi banjir Jakarta. Sebab, menurut kajian para pakar tata ruang bahwa penyelesaian banjir Jakarta sa­lah satunya yakni dengan mengendalikan debit air dari Bogor.

Nantinya dua waduk yang pro­gres pembangunannya telah mencapai 22 persen itu akan menjadi bendungan kering per­tama di Indonesia. Waduk akan menjadi kering saat kemarau datang. Namun saat musim hu­jan bisa untuk menahan debit air hingga sekitar 30 persen. Kedua waduk itu menggunakan penda­naan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun jamak. Masing-masing Rp757,8 miliar untuk waduk Ciawi dan Rp436,97 miliar untuk waduk Sukamahi.

Lalu muncul pertanyaan bahwa angka 30 persen itu kajian dari mana? Menurut Menteri Peker­jaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimul­jono, arus air dari hulu melalui kedua waduk tersebut sebelum tiba di Bendungan Katulampa dan kemudian ditahan beber­apa jam di kedua waduk terse­but. Sebelum adanya Bendun­gan Sukamahi dan Ciawi, debit air sebesar 56,52 meter kubik per detik. Namun setelah adanya bendungan, maka menjadi 40- an meter kubik per detik.

Di Ciawi, dari 36,5 meter kubik per detik menjadi 25,3 meter per detik sehingga rata-rata dengan dua waduk itu debit air terkurangi rata-rata 30 persen. “Maka debit air banjir ke Ja­karta yang bisa dikurangi keting­giannya yakni sekitar 1 sampai 2 meter atau dari siaga satu menjadi siaga dua,” terang Men­teri Basuki kepada media mas­sa.

Kendati demikian, memang akan ada dampak bagi ling­kungan sekitar dari kedua waduk kering tersebut. Saat waduk itu digunakan, akan ada potensi infiltrasi air tanah ke lingkungan sekitar. Tapi saat musim kema­rau datang, maka dua waduk ini akan menjelma layaknya taman yang indah seperti ada di beberapa tempat salah satu­nya bendungan Hoover sungai Colorado, perbatasan negara bagian Arizona dan Nevada.

Bendungan Ciawi sendiri ber­lokasi di bagian hulu Sungai Ciliwung di Desa Cipayung, Desa Gadog dan Desa Sukaka­rya, Kecamatan Megamendung dan Desa Kopo di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Ben­dungan ini membutuhkan lahan dengan total 899 bidang seluas 78,7 hektare yang digunakan sebagai area konstruksi 28,59 hektare, area genangan 31,96 hektare dan area ”green belt” 18,15 hektare. Bendungan itu juga menampung aliran Sung­ai Cisarua, Sungai Cibogo dan anak Sungai Ciliwung dengan volume tampungan 6,74 juta meter kubik.

Sementara bendungan Suka­mahi berlokasi di bagian hulu Sungai Cisukabirus di Desa Sukamahi, Kecamatan Mega­mendung, Kabupaten Bogor. Pembangunan Bendungan Sukamahi membutuhkan lahan dengan total 621 bidang seluas 49,82 hektare yang digunakan sebagai area konstruksi 34,38 hektare, area genangan 5,23 hektare, area ”green belt” 8,89 hektare, area jalan masuk 0,44 hektare dan area fasilitas umum 0,88 hektare. Bendungan Suka­mahi menampung aliran Sung­ai Cisukabirus dan anak Sung­ai Ciliwung dengan volume tampungan 1,68 juta meter kubik.

POTENSI WISATA

Ibarat ada gula pasti ada semut. Dengan dibangunnya waduk Ciawi dan Sukamahi, saya bisa membayangkan sepertinya akan banyak masyarakat yang men­coba meraih keuntungan dengan mendirikan warung berjualan aneka makanan dan minuman. Masyarakat bisa menyantap berbagai makanan seperti mi ayam dan bakso serta makanan kecil lainnya saat menikmati keindahan kedua waduk itu.

Saya sendiri berharap baik waduk Ciawi dan waduk Suka­mahi nantinya akan memberi­kan banyak manfaat pada ma­syarakat, khususnya warga te­rimbas. Tak hanya masyarakat, Pemkab Bogor juga bisa me­maksimalkan potensi waduk tersebut, salah satunya untuk dijadikan tempat wisata. Po­tensi yang berada di wilayah Kabupaten Bogor perlu kita gali sedalam mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal. Sebab Kabupaten Bogor mem­punyai potensi yang bagus, khususnya pada dunia pariwi­sata. Karena itu kita harus mampu menunjukkan bahwa kita mampu berkiprah atau bersaing dengan daerah lain dalam hal berlomba menyejah­terakan warganya.

Di Indonesia sendiri, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan bi­dang ekonomi. Bidang pari­wisata merupakan sektor non migas yang memberi sumbangan besar terhadap perekonomian negara, sebagai penunjang utama penghasil devisa negara kedua setelah migas. Oleh karena itu, Pemkab Bogor harus jeli melihat pelu­ang dibangunnya kedua waduk ini terutama untuk mening­katkan pendapatan asli daerah serta terciptanya lapangan kerja guna menyejahterakan masyarakat Bogor lahir dan batin. Salah satunya yakni agar bagaimana waduk Ciawi dan Sukamahi menjadi destinasi wisata layaknya bendungan Hoover di Sungai Colorado yang luar biasa itu. (*)

Tags

Terkini