berita-utama

Lagi! Warga Blokir Jalan Parungpanjang Pakai Keranda

Selasa, 26 Desember 2017 | 11:56 WIB

-

METROPOLITAN - Warga Parungpanjang kembali melakukan aksi blokir jalan untuk menolak kebera­daan truk tambang. Kali ini keranda jenazah ditem­patkan di tengah Jalan Raya Sudamanik yang men­ghubungkan wilayah Lumpang dan Jagabaya.

Bahkan, warga nekat membuat gundukan pasir mi­rip kuburan di tengah jalan lantaran kerap memakan korban jiwa. Aksi blokir jalan yang berlangsung sejak pukul 15:00 WIB ini berlanjut hingga tadi malam. Bahkan, warga yang memanas karena jalanan rusak akibat dilintasi truk tambang nekat turun ke jalan.

Tak terkecuali Kepala Desa Parungpanjang Nina Kurnia­sih. Di hadapan warga, Nina mengaku siap bertanggung jawab atas aksi protes yang dilakukan warga Parungpanjang. Sebab, ia merasa kesal karena aspirasi warganya tidak per­nah didengar. “Saya akan ikut bertanggung jawab. Saya mendukung langkah warga di sini,” ungkap Nina.

Ia berharap dengan aksi blokir jalan yang dilakukan warga, pemerintah provinsi (pemprov) dapat menindaklanjuti aspi­rasi masyarakat. “Harus ada hitam di atas putih bahwa jalan ini harus diperbaiki sampai gu­bernur turun,” cetusnya.

Sebelumnya pada 18 Desem­ber, aksi blokir jalan 24 jam juga sudah dilakukan warga. Bahkan saat itu situasinya sempat men­cekam dengan adanya aksi bakar-bakar di jalanan. “Ini jalan umum, bukan jalan tambang. Rusaknya jalan banyak nyawa yang melayang. Kami muak dengan semua ini. Kami minta solusi, bukan polusi,” ucap Iwan (45), warga Desa Jagabaya.

Saat itu, Camat Parung¬panjang Edi Mulyadi mengaku tidak bisa menahan amarah warga karena warga sudah coba untuk bersabar. “Saya memahami ini. Dan ini men¬jadi permasalahan yang men¬gulang. Warga ke­cewa karena jalan yang baru dibangun, dalam tiga bulan sudah rusak lagi,” kata Edi.

Ia pun meminta agar pengu­saha tambang cepat merespons masalah jalan rusak yang ke¬banyakan dilintasi pelat B. “Soal jalur tambang sudah dia­gendakan. Dalam hal ini ke­wenangan saya perbaikan jalan terus dilaksanakan. Tapi dua bulan tiga bulan rusak lagi. Kita tinggal menunggu saja,” ujar Edi.

Terpisah, anggota DPRD Ka¬bupaten Bogor, Egi Gunadhi Wibhawa, mendesak Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan segera turun tangan mengatasi dan memberikan solusi terkait masalah lalu lintas truk tambang di Jalan Parungpanjang.

Egi mengatakan, warga me¬nagih janji Wakil Gubernur Deddy Mizwar yang akan men¬gubah moda transpor­tasi dari tronton ke truk agar mua¬tannya tidak melampaui batas dan membahayakan peng¬guna jalan lainnya.

“Saat berkunjung ke Parung¬panjang, Pak Wagub ber­janji akan mengubah moda trans¬portasi sesuai kapasitas jalan kelas C maksimal 8 ton. Tetapi ke­nyataannya sampai hari ini belum ada realisasi. Saya harap gubernur turun tangan langsung,” tegas ang¬gota Fraksi PDIP itu.

Menurut Egi, selain muatan yang mencapai 40 ton, jumlah truk tron­ton yang melintas di Jalan Parung­panjang-Bunar juga melebihi jumlah yang wajar. Apalagi perali­han tronton dari Rumpin ke Tang­erang yang biasanya melewati Gunungsindur kian menumpuk di Parungpanjang karena perbaikan Jembatan Leuwiranji.

Karena itu, Egi meminta pemprov mengkaji secara komprehensif persoalan lalu lintas angkutan tambang di jalan tersebut. “Ada hak pengen¬dara lain yang harus mendapat jaminan dari pemerin­tah. Jangan menunggu massa turun ke jalan dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. (sir/feb/run)

Tags

Terkini