berita-utama

Rumah Satu Kampung Terbakar, 76 KK Mengungsi

Selasa, 26 Desember 2017 | 12:07 WIB

-

LIBUR Natal membawa duka bagi warga di Kampung Coblong, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah. Kobaran api yang bersumber dari setrikaan baju melahap habis rumah satu kampung di RT 05/01. Puluhan warga terpaksa kehilangan tempat tinggal hingga harus mengungsi di bangunan sekolah.

PERMUKIMAN padat pen­duduk di Kampung Coblong tak bisa diselamatkan. Bangu­nan rumah milik warga ludes dilahap si jago merah. Dari informasi yang dihimpun, api bermula dari rumah salah satu warga, Ajid, yang sedang menyetrika hingga membakar pakaian dan akhirnya menja­lar ke dinding rumah sekitar pukul 13:30 WIB.

Angin yang kencang mem­buat api cepat membesar dan membumbung tinggi. Sampai-sampai kepulan asap hitam­nya terlihat di berbagai tem­pat. Pukul 14:30 WIB, lima mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor dike­rahkan untuk memadamkan api. Bahkan hingga pukul 16:50 WIB, petugas pemadam masih berjibaku memadam­kan api. Akses ke lokasi yang sempit membuat api sulit dipadamkan.

Mobil Damkar yang diter­junkan menjinakkan api tidak bisa menembus lokasi dan hanya mengandalkan selang air. Warga sekitar pun turut membantu memadamkan api dengan ember berisi air. “Saya lihat pas sedang lewat di jem­batan aliran Sungai Cisadane, tadi siang (kemarin, red) kan anginnya juga kencang tuh, jadi api cepat merambat,” kata Rahman, warga Empang.

Salah satu korban, Edi, menga­ku saat ini dia dan keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya. “Ya masih takut. Anak-anak saya ungsikan ke rumah kerabat di Ciapus. Ter­paksa karena memang tidak bisa dipakai lagi itu rumah sebelum diperbaiki,” ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat ada 271 orang yang mengungsi akibat kebakaran yang menghangus­kan puluhan rumah.

Kasi Kedaruratan dan Logis­tik BPBD Kota Bogor Budi Hendrawan mengatakan, jum­lah pengungsi tersebut terdiri dari 134 laki-laki dan 137 pe­rempuan dari 76 Kepala Kelu­arga (KK) yang menjadi korban kebakaran.

“Untuk data sementara ada 271 jiwa yang mengungsi. Tapi data itu masih bisa ber­tambah karena terus dilaku­kan pendataan,” katanya saat ditemui di lokasi pengung­sian, Senin (25/12/2017).

Budi menambahkan, ratusan pengungsi tersebut ditampung sementara di gedung SDN Empang 2 Kota Bogor. Pihaknya pun terus mendistribusikan bantuan logistik berupa ma­kanan dan matras kepada pengungsi.

“Kita sudah salurkan terpal, matras, tikar, selimut dan ma­kanan cepat saji. Tapi karena dapur umum belum bisa di­gunakan, jadi kita membeli makanan di warung-warung terdekat. Kalau untuk balita, kita akan siapkan susu tapi tergantung orang tuanya,” tam­bah Budi.

Pihaknya pun menetapkan status tanggap darurat ben­cana terhitung mulai hari ini sampai sepekan ke depan. “Estimasi kami tanggap daru­rat bencana ini sampai satu minggu ke depan,” kata Budi.

Petugas Damkar dibantu polisi, TNI dan warga sekitar pun kesulitan memadamkan api lantaran akses jalan menuju lokasi yang sempit sehingga tidak dapat dilalui mobil pemadam. Api baru berhasil dipadamkan petugas sekitar dua jam kemudian.

Terpisah, Kapolsek Bogor Tengah Kompol Syaifudin M Gayo memastikan bahwa ke­bakaran yang melanda warga satu kampung itu tidak meny­ebabkan korban jiwa. “Tidak ada korban jiwa, namun ba­nyak warga kehilangan tempat tinggal. Untuk kerugiannya masih ditaksir,” tandasnya. (ryn/c/feb/run)

Tags

Terkini