berita-utama

Puluhan Warga Cisarua Keracunan Nasi Kebuli

Sabtu, 30 Desember 2017 | 11:41 WIB

-

METROPOLITAN – Warga Kampung Ciran­grang, RT 01/02, Desa Cilember, Cisarua, Ka­bupaten Bogor, mendadak heboh gara-gara puluhan warganya keracunan usai makan nasi kebuli di acara maulid nabi.

Informasi yang dihimpun, sekitar pukul 10:00 WIB, warga mendapat jatah nasi kebuli yang dibagikan pihak panitia. Namun sekitar pukul 14:00 WIB, beberapa warga mendadak mual-mual hingga muntah. “Pertama jam dua siang, ada warga yang mual-mual dan muntah seperti gejala keracunan,” kata Iwan (41).­

Jumlah yang mengalami ge­jala keracunan semakin ba­nyak sehingga harus dilakukan ke sejumlah rumah sakit dan kantor desa untuk dirawat pe­tugas kesehatan. ”Bukan di sini saja, tapi ada juga yang dibawa ke rumah sakit,” kata­nya.

Kapolsek Cisarua Kompol Sujito menuturkan, kejadian itu merupakan musibah. Ken­dati demikian, pihaknya terus menyediliki dan memberi pelayanan kepada korban ke­racunan bersama Muspika Cisarua, Bogor.

“Memang ada beberapa warga yang dilarikan ke pus­kemas untuk mendapat penanganan pasca keracunan tersebut. Kendati begitu, se­telah mendapatkan pengo­batan, ada warga yang boleh pulang. Ya keluhan mual dan pusing,” ujarnya kepada Met­ropolitan saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, ke­marin malam.

Sujito menambahkan, pi­haknya saat ini sudah menga­mankan barang bukti nasi kebuli untuk dibawa ke labo­raturium guna memastikan hasilnya. “Masih diduga ka­rena kami belum mendapatkan hasil yang pasti. Masih diuji lab. Untuk penanganan ini kami juga bekerja sama dengan Polres Bogor,” terangnya.

Informasi yang dihimpun, pembagian nasi kebuli diba­gikan kurang lebih 550 boks yang dikemas dalam styrofoam kepada 200 kaum ibu dan anak yang saat itu mengikuti pe­rayaan maulid nabi. Tetapi tidak semua warga yang men­gonsumsi nasi tersebut kera­cunan.

Kepala Desa (Kades) Cilem­ber H Bunyamin mengaku belum bisa memastikan penye­bab keracunan itu karena tidak semua warga keracunan. ”Anak saya juga makan nasi kebuli tapi tidak keracunan,” ungkap­nya.

Saat ini, sambungnya, Pem­des Cilember terus melakukan sweeping terhadap warga lan­taran dikhawatirkan jumlah korban akan bertambah. ”Kami belum bisa memastikan penyebabnya, itu harus mela­lui hasil lab,” tegasnya.

Korban yang diprediksi parah, sambung dia, dibawa ke RSPG Cisarua dan RSUD Ciawi. “Ka­lau yang baru gejala dirawat di posko darurat yang dise­diakan kader desa,” katanya.

Hingga Jumat (29/12) malam, tercatat sedikitnya 131 korban mulai dari orang dewasa hingga anak-anak dilarikan ke posko darurat di Balai Desa Cilember. ”Lebih dari seratus (korban, red), saya dapat dari puskesmas dan lokasi,” ujar salah seorang relawan, Asep Indrayana.

Sementara berdasarkan in­formasi yang dihimpun, pe­ristiwa itu terjadi sekitar pukul 12:30 WIB kemarin. Sebanyak 200 orang hadir dalam acara maulid, khususnya perem­puan yang dipimpin KH Muk­sin. Ratusan warga keracunan usai mengonsumsi santap siang berupa nasi boks ke­buli.

Para korban keracunan ter­sebut dilarikan ke beberapa tempat, dari mulai Puskesmas Cilember, Rumah Sakit Paru dr M Goenawan Partowi­digdo Cisarua Bogor (RSPG) dan RSUD Ciawi. ”Sebagian korban sudah berobat, ada yang pulang. Mohon doanya, semoga warga cepat sembuh,” ungkap Ketua Presidium San­tri Muhammad Muchsin.

Kepala Dinas Kesehatan Ka­bupaten Bogor dr Tri Wahyu Harini mengatakan, pemerin­tah sudah mendirikan posko dan menerjunkan tenaga medis ke lokasi. ”Alhamdulillah, saat ini bisa ditangani tim medis dan paramedis puskesmas, tim muspika dan desa. Sudah buat posko di lokasi dan ada yang dirujuk ke RSPG Cisarua,” imbuhnya. (yos/ash/c/feb/run)

Tags

Terkini