berita-utama

Disdik Klaim Angka Putus Sekolah Berkurang 1.000

Rabu, 17 Januari 2018 | 11:25 WIB

-

METROPOLITAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor berhasil menekan angka putus sekolah di tahun 2017 sekitar 1.000 siswa. Dari sebelumnya tahun 2016 tercatat ada 3.941 siswa terdari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Kepala Disdik Kabupaten Bogor TB Luthfie Syam menuturkan, Disdik trus berkomitmen untuk meningkatkan angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 9 dengan menambah fasilitas, sarana dan prasarana pendidikan secara bertahap. Sedangkan salah satu upaya dalam menekan angka putus sekolah dengan menggelar pendidikan kelas jauh, kelas terbuka dan kelas satu atap.

Namun, pendidikan formal semacam itu bisa menutup lubang-lubang tersisa yang sebagiannya telah berhasil ditutup lewat program Kartu Indonesia Pintar (KIP). “Kita sudah membentuk pendidikan nonformal lewat 46 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di 40 kecamatan. Nantinya PKBM tersebut bisa menjaring peserta mengikuti program kejar paket A, B dan C,” ujar Luthfie.

Di tahun lalu, lanjut Luthfie, Disdik Kabupaten Bogor berhasil menekan angka putus sekolahsekitar 1.000 siswa, dari sebelumnya tahun 2016 tercatat ada 3.941 siswa terdari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. Selain itu, disdik juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk menekan angka putus sekolah ini. "Kami lakukan kerjasama dengan tokoh masyarakat, MUI, serta pesantren sebagai upaya dalam menanggulangi putus sekolah," katanya.

Ia menambahkan, Pemkab Bogor menargetkan angka rata-rata lama sekolah mencapai sembilan tahun. Namun di beberapa kecamatan, angka tersebut masih belum tercapai seperti di Kecamatan Babakanmadang baru mencapai 7,75 tahun, Kecamatan Leuwiliang 7,89 tahun, bahkan di wilayah Timur Kabupaten Bogor masih sangat rendah seperti di Kecamatan Sukamakmur hanya 4,21 tahun, atau baru lulus kelas empat SD sudah berhenti tidak melanjutkan lagi pendidikan.

"Pendidikan merupakan penciri dari visi Kabupaten Bogor untuk menjadi kabupaten termaju di Indonesia. Oleh karena itu kita memprioritaskan perhatian di bidang ini, selama dua tahun terakhir angka rata-rata lama sekolah sudah meningkat menjadi 8,04 tahun di beberapa kecamatan salah satunya di Leuwilang," katanya.

Sebelumnya, Bupati Nurhayanti mengakui, masalah pendidikan rata-rata usia pendidikan masih berkisar diangka 8,04 tahun. Target Pemkab Bogor hingga 2018, rata-rata usia pendidikan sudah menembus sembilan tahun. Berbagai terobosan seperti meningkatkan potensi guru dengan mendorong melanjutkan pendidikan ke sarjana untuk ijasah S1 guna memenuhi sertifikasi, kini sedang berjalan. Menurutnya, saat ini di Kabupaten Bogor terdapat 20 ribu pegawai negeri sipil (PNS) tenaga pendidik. Selain itu, masih terdapat 8 ribu tenaga guru honorer. “Untuk angka melek huruf, saat ini kami sudah mencapai 90 persen. Sisanya saya optimis tercapai di tahun berikut. Mutu pendidikan dasar di 1.520 SD yang tersebar di Kabupaten Bogor, akan terus kami tingkatkan,” tukasnya.

(ads/b/els)

Tags

Terkini