berita-utama

DOLAR AS TEMBUS RP 14 RIBU

Jumat, 27 April 2018 | 07:56 WIB

-
METROPOLITAN - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Ada banyak alasan yang membuat dolar AS terus menguat sepanjang pekan ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (26/4) rupiah dibuka di angka 13.919 per dolar AS, menguat jika dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.921 per dolar AS.

Namun, sesaat kemudian rupiah kembali melemah bahkan sempat menyentuh level 13.940 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, pelemahan rupiah mencapai 2,74 persen. Sejumlah tempat penukaran uang (money changer) mulai menaikkan harga jual dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah senilai Rp14.000. Sedangkan dolar AS yang dipegang masyarakat dihargai Rp13.700.

Money changer Emerald di Jakarta Pusat mematok kurs jual dolar AS sebesar Rp13.700. Sementara kurs beli dolar AS dalam rupiah dipatok Rp14.000. Salah seorang kasir yang enggan disebut namanya mengatakan, harga tersebut berlaku mulai hari ini. "Jual per dolar Rp13.700, belinya Rp14.000. Jual itu, bapak punya dolar ditukar dengan rupiah," katanya.

Dia mengatakan, Jumat pekan lalu harga dolar sempat mencapai Rp14.050. Harga itu bertahan hingga Minggu atau penghujung pekan. Lalu, pihak money changer membeli dolar dari masyarakat seharga Rp13.600. "Hari minggu itu (masyarakat) jual Rp13.600, beli Rp14.050," ungkapnya.

Meski cenderung tinggi, penukaran valuta USD/IDR di sejumlah bank besar masih di bawah Rp14.000 per dolar AS. Misalnya, BCA mematok kurs jual sebesar Rp13.899 dan kurs beli dolar sebesar Rp13.887. Sementara Bank Mandiri mematok kurs jual dolar AS ke rupiah sebesar Rp13.922 dan kurs beli sebesar Rp13.850.

Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI), Sribugo Suratmo, mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah langsung berdampak pada biaya bahan baku impor untuk makanan. "Sebagian besar bahan baku yang impor itu langsung kena, gandum, tepung terigu, sebagian kita kan memang terus terang memakai bahan baku itu," kata Sribugo.

Selain bahan baku makanan, bahan baku pembuatan plastik kemasan pun terkena dampaknya. Sehingga harga jual makanan dan minuman dalam kemasan berpotensi ikut naik. Sribugo mengatakan, sampai saat ini masih belum menentukan kapan untuk menaikkan harga makanan dan minuman dalam kemasan yang bahan bakunya berasal dari impor. Yang pasti pihaknya akan mengefisiensikan produksi. "Siap-siap pasti dan yang penting harus efisien, jangan boros. Seminggu dua minggu ini," ujarnya.

Ketua DPR, Bambang Soesatyo, merespons pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Berdasar data Bank Indonesia (BI), kurs USD mendekati angka Rp14.000 per USD.

Kementerian Keuangan dan BI harus punya langkah-langkah antisipatif demi menjaga stabilitas rupiah agar tetap normal. Menurutnya, berbagai aspek yang memengaruhi kurs rupiah harus terus dipantau. “Mengingat stabilitas nilai tukar menjadi suatu hal yang penting, terutama karena akan ada peningkatan konsumsi kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadan,”tegas Bamsoet.

(de/feb/py)

Tags

Terkini