Sementara itu, Zulkifli Hasan juga beberapa kali menyebut partainya masih punya peluang berkoalisi dengan semua pilihan, termasuk Jokowi. Terkait hal ini, Amien menilai Zulkifli tengah bermanuver.
"No, no, no. Saya lebih tahu dari Pak Zul. Maaf, karena saya mendirikan (PAN, red), saya keliling ke mana-mana," kata Amien di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4/2018). "Umat PAN di bawah itu emoh Jokowi, titik. Pak Zul bermanuver. Itu hanya sandiwara, ya," tegasnya. Secara tegas, Amien mengatakan bahwa pilihan PAN hanya satu, bersama Gerindra dan PKS, yakni harus mengusung Prabowo Subianto. "Saya kira tidak ada jalan lain," katanya.
Sementara itu, Zulkifli tak mau berkomentar panjang soal pernyataan Amien yang menyebutnya bermanuver dan bersandiwara dengan membuka opsi ke kubu pendukung Jokowi. Zulkifli memahami Amien yang merupakan tokoh senior politik. "Soal pernyataan Pak Amien. Tentu Pak Amien itu kan tokoh senior. Orang khusus, ya. Dari dulu seperti itu. Ya ndak apa-apa," ujar Zulkifli di Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat (27/4).
Zulkifli, yang kini menjabat Ketua MPR, mengaku memiliki cara berpolitik dan pendapat yang berbeda dengan Amien. Dia ingin pernyataan dan tindakannya terukur dan tetap menjaga situasi Tanah Air kondusif. Meski begitu, Zulkifli memastikan, dia dan Amien memiliki tujuan yang sama untuk Indonesia. "Beda cara iya. Tapi tujuannya sama. Tujuannya adalah untuk menuntaskan cita-cita Indonesia merdeka. Merdeka bersatu adil-makmur, setara. Ya. Cita-cita reformasi, bela rakyat, bela umat, cinta ulama, rakyat makmur, rakyat sejahtera. Sama tujuannya," katanya.
"Saya masih Ketua MPR, tentu harus merangkul, menjahit Merah Putih, memperkuat persatuan. Karena Ketua MPR itu punya tanggung jawab untuk menjaga persatuan. Memperkokoh persatuan kita. Pilpres itu sesuatu yang biasa, tiap lima tahun itu ada. Pilgub tiap lima tahun ada," kata Zulkifli.
(feb/run)