Menurut Kapolsek Tanahsareal AKP Muhammad Suprayogi, aksi koboi tersebut terjadi sekitar pukul 11:30 WIB, beberapa saat setelah jam bubar sekolah. Dua korban yang merupakan pelajar kelas sebelas SMK yakni Zidane (17) warga Kelurahan Tanahsareal, mengalami luka bacok di pinggang, bahu kanan, kaki kanan dan kiri, sehingga harus mendapatkan penanganan medis jahitan sepanjag enam sentimeter di pinggangnya.
“Sedangkan rekannya, Ahmad Lubis (17) warga Kampung Cikaret, Cibinong, juga harus dijahit perut sebelah kanannya sepanjang tiga sentimeter. Setelah dibacok dengan celurit dan samurai, keduanya langsung dibawa ke pelayanan kesehatan di Tanahsareal,” katanya kepada awak media, kemarin.
Dari keterangan saksi di lokasi kejadian, lanjut Suprayogi, korban beserta rekan-rekan pelajar lainnya sedang menunggu angkutan umum di pinggir jalan tepat di depan sekolah mereka. Tiba-tiba dari arah Kebonpedes menuju Yasmin, muncul gerombolan pelajar menggunakan sepeda motor membabi buta menyerang pelajar yang tak jauh dari jalanan tersebut. “Kelihatannya mereka menggunakan celurit dan samurai, sebab mereka menyerang dengan cepat, lalu kabur ke arah Yasmin. Posisi lalu lintas cukup padat,” ucapnya.
Hingga kini, Polresta Kota Bogor belum mengetahui asal sekolah pelajar pembacok itu dan masih terus menyelidiki kasus penyerangan tersebut. Sebab, tawuran kerap terjadi pada Jumat sebelum melaksanakan ibadah salat Jumat. “Makanya kami bersama terus melakukan operasi skala besar. Maksudnya menekan angka pelajar yang tawuran, apalagi menggunakan sajam. Ini masih kami tindak lanjut, pelajar mana yang jadi pelaku penyerangan itu,” pungkasnya.
(ryn/c/feb/run)