berita-utama

Sudah 17 Kali Gasak Minimarket

Senin, 21 Mei 2018 | 09:42 WIB

-
METROPOLITAN - Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti jatuh juga. Perumpamaan itu pantas disematkan untuk komplotan perampok spesialis minimarket yang beraksi di bilangan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, 5 April lalu. Setelah 17 kali menggasak isi brankas kasir minimarket di sekitaran Jabodetabek, petualangan mereka pun terhenti di Kota Bogor saat jajaran petugas Polresta Bogor Kota berhasil menangkap keempat tersangka di tempat terpisah, pekan lalu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Bogor Kota Kompol Didik Purwanto mengatakan, komplotan ini terhitung pemain lama dan senior. Mereka sudah melakukan aksinya lebih dari sepuluh kali di wilayah Jabodetabek. “Pengakuan dari para tersangka, main di Kota Bogor mah baru satu kali, ya di Empang itu. Kebanyakan di Jakarta Timur, Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Mereka terhitung sindikat dan pemain lama. Melihat pengalamannya termasuk senior lah. Lihai juga dan termasuk berbahaya karena mengancam pakai senpi dan sajam,” kata Didik kepada Metropolitan, kemarin.

Setelah melalui serangkaian penyelidikan, masing-masing ditangkap di beberapa tempat berbeda. Awalnya yang tertangkap Aming Kharisma (55), kemudian setelah pengembangan, Tim Buser Polresta Bogor Kota lalu berhasil menangkap rekannya, Muhammad Irvan (35), yang tengah bersembunyi di Kota Depok. “Setelah dilakukan penelusuran mendalam, kami berhasil meringkus Andres Leonardo (39) di sebuah rumah kos, juga di Depok. Nah, dari tersangka ini kami temukan sepucuk senjata airsoft gun rakitan jenis revolver dan sebuah golok yang berada dalam dua buah tas,” ucapnya.

Didik menambahkan, pencarian dilanjutkan ke wilayah Bekasi. Akhirnya Sabtu (19/5) dini hari lalu, tersangka Budiman (41) berhasil diamankan petugas tanpa melakukan perlawanan saat dibekuk di rumahnya. Dari tangan tersangka, diamankan sebuah airsoft gun jenis FN hitam serta topi dan jaket yang digunakan tersangka saat beraksi. Selain itu, polisi juga mengamankan sebuah sepeda motor matik hitam nopol B 6001 NXL milik tersangka Irvan. “Total ada dua buah senjata api, airsoft gun dan sebuah golok yang dpakai saat merampok. Mereka selalu bekerja bersama. Sejauh ini belum pernah tertangkap. Baru sekarang ini saat melakukan perampokan di Bogor Selatan,” imbuhnya.

Dalam sekali beraksi, lanjut Didik, komplotan perampok spesialis minimarket ini bisa menggasak uang hingga ratusan juta rupiah. Untuk yang di Kota Bogor sendiri, kerugian mencapai Rp24 juta. Sedangkan untuk yang di Jakarta saja, total mereka meraup uang hingga Rp180 juta.

Hingga kini, keempat tersangka masih ditahan Tim Buser Polresta Bogor Kota di Unit Reskrim Polsek Bogor Selatan untuk diperiksa lebih lanjut. Pihaknya juga masih menduga apakah ada keterkaitan dengan sindikat lain. Mereka dijerat Pasal 363 dan 365 KUHP dengan ancaman penjara di atas lima tahun. “Kami juga masih mendalami berapa kerugian atau omzet yang mereka dapat selama belasan kali beraksi itu. Yang terakhir kan baru tertangkap kemarin (Sabtu lalu, red), selanjutnya masih kami dalami,” pungkasnya.

(ryn/c/feb/run)

Tags

Terkini