berita-utama

Agustus, Kereta MRT Uji Coba

Selasa, 12 Juni 2018 | 11:05 WIB

-

METROPOLITAN - Pengerjaan Proyek Jalur Mass Rapid Transit (MRT) jurusan Lebak Bulus-Bunda­ran HI sudah menca­pai 94,19 persen.

Dirut MRT William P Sabandar mengaku pihaknya tinggal fokus pada sistem integrasi MRT dan uji coba bisa dimulai pada Agustus. ”Major sudah selesai semua. Yang major, semua sudah jadi, semua rel sudah jadi, dua kereta sudah datang. Kita fokus dalam bebe­rapa bulan ke depan ini pada integrasi sistem, mendatangkan kereta dan mengujicobakan ke­reta sambil menyelesaikan sisa-sisa ini,” ujar William saat ditemui di Area Stasiun MRT, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (11/6).

Ia juga berharap pekerjaan si­pil yang berada di atas terowong­an MRT sudah selesai, sehingga lalu lintas Jalan Jenderal Sudirman diharapkan bisa kembali normal.

Setelah uji coba dua set kereta pada Agustus, nantinya MRT akan mendatangkan kembali 16 rang­kaian kereta pada November. Dengan jumlah set yang masing-masing terdiri dari enam kereta, maka total kereta yang diopera­sikan MRT berjumlah 96 kereta.

”Kami akan lakukan testing setelah Lebaran, yakni mencari tahu signal system nantinya akan seperti apa dan kemudian Agus­tus kami akan coba meletakkan kereta pertama di rel. Desember diharapkan sudah bisa trial un­tuk uji coba kereta tanpa penum­pang,” terangnya.

Meski operasional MRT kurang dari setahun lagi, ia masih belum mengetahui tarif tiket yang akan diberlakukan. Hal itu, lanjut Wil­liam, masih dibicarakan dalam internal Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta karena rencananya tiket MRT akan dis­ubsidi dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dalam hitungan keekonomian perusahaan sebelumnya, harga tiket yang paling optimal adalah Rp8.500 dengan asumsi jumlah penumpang 130 ribu per tahun. Namun, keputusan tarif seha­rusnya sudah dipastikan Pemprov DKI Jakarta sebelum Agustus. ”Dan ini semua masih dibicara­kan dengan pemerintah,” jelas­nya.

Sementara tu, Menteri Koor­dinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat melakukan kunjungan ke proyek MRT, sem­pat melontarkan pujiannya. Ia mengaku terkesan dengan desain Stasiun MRT Senayan yang ia nilai baik dan terasa lapang.

Menurutnya, model transpor­tasi seperti ini akan mengubah pola berkendara orang ke depan­nya. Kebiasaan hidup masyara­kat pun akan semakin modern. ”Jarak 15-20 km sudah bisa dia tahu sampainya. Kalau 8.30 men­urut jadwal, ya akan sampai. Itu berarti juga kebiasaan orang cari rumah dan apartemen be­rubah,” tuturnya. (ok/feb/run)

Tags

Terkini