Ada yang menarik dalam penyelenggaraan debat kedua pilwalkot Bogor 2018, kemarin. Petugas Polresta Bogor Kota memeriksa detail satu per satu undangan yang menghadiri kegiatan tersebut. Hal itu dilakukan jajaran kepolisian untuk memastikan debat yang diselenggarakan di Hotel Braja Mustika itu berjalan aman.
KABAG Ops Polresta Bogor Kota Kompol Fajar Hari Kuncoro mengatakan, ada 700 lebih personel dari petugas gabungan yang dikerahkan, dari TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub) hingga satuan Brimob. Ratusan personel ditempatkan di tiga ring sekitar lokasi debat.
“Kami bagi tiga ring, yaitu ring satu di venue acara, ring dua itu lokasi lahan parkir dan pintu masuk venue dan ring tiga merupakan jalur perlintasan massa dan paslon ke venue. Fokus sama untuk semuanya karena ada tugas masing-masing,” katanya saat ditemui Metropolitan di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, kemarin.
Bahkan, sambung Fajar, rombongan paslon dan massanya mendapat pengawalan sejak berangkat dari posko pemenangan hingga lokasi debat. Hal ini menjadi fokus utama dalam mengamankan proses jalannya debat publik pilwalkot. “Sepanjang jalur kami amankan mulai titik keberangkatan hingga lokasi,” ucapnya.
Pihaknya pun melakukan dua kali screening terhadap massa yang masuk ke lokasi venue. Hal itu dilakukan di ring dua. Di ring ini, petugas melakukan pengecekan fisik orang dan barang. Itu dilakukan untuk menghindari mereka yang bawa barang-barang tidak perlu atau potensi yang tidak-tidak, misalnya sajam, pengeras suara atau atribut yang memprovokasi. “Itu kami periksa. Nah, kemudian ada pemeriksaan kartu undangan yang kemudian ditukar dengan id card, baru bisa masuk ke venue. Kendaraan yang masuk lokasi parkir pun kendaraan yang punya stiker khusus, yang tidak mah tidak boleh masuk lingkungan Braja Mustika,” paparnya.
Hal serupa pun akan dilakukan jajaran Polres Bogor untuk menjaga keamanan penyelenggaraan pilkada serentak 2018. Kabarnya, sebanyak 1.200 personel sudah disiapkan jajaran Polres Bogor untuk mengamankan jalannya perhelatan pilkada di Kabupaten Bogor.
Kapolres Bogor AKBP AM Diciky mengatakan, jumlah tersebut juga akan ditambah oleh personel dari Polda Jawa Barat dan menyebar ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Kabupaten Bogor. ”Sekitar 1.200 personel kita akan gerakkan ke TPS-TPS kemudian ditambah dari BKO dari polda sekitar empat kompi, empat SSK,” ungkap Dicky.
Dicky menuturkan, personel Polres Bogor lainnya sekitar 600 personel akan tetap bertugas di polsek-polsek agar pelayanan tetap berjalanan. Selain itu, distribusi surat suara, lanjut Dicky, tak luput dari pengawalan ketat pihaknya. ”Sejak kemarin mulai dari pelipatan kita juga sudah melakukan pengamanan, penjagaan. Nanti sekitar tanggal 24 atau 25, mana surat suara bergeser, kita lakukan pengawalan dengan BKO polres termasuk polda,” ujarnya.
Dicky menjelaskan, sebelumnya pun sudah melakukan rapat koordinasi antara pemerintahan, TNI dan polisi untuk mem-backup KPU dalam pemilukada. ”Nanti dikawal seluruhnya oleh anggota sejak dari tempat percetakan surat suara. Ini kita jaga 24 jam,” pungkas Dicky.
Sementara di balik debat publik kedua pilwalkot Bogor 2018, menyisakan fakta mengejutkan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dikabarkan menganggarkan dana sebesar Rp14 miliar untuk keamanan jalannya pilkada serentak 2018. “Anggaran Rp14 miliar ini untuk keseluruhan tahapan pilkada yang sudah berjalan sejak September hingga nanti pelantikan. Sudah sesuai amanat dari Kemendagri,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat. (ryn/c/rez/run)