METROPOLITAN - Sehari setelah melakukan pemungutan suara pilkada 2018, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekitar Pasar Bogor, Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin (28/6) siang. Hal itu terkait rencana penataan Pasar Bogor dan kawasan Suryakencana yang ditargetkan mulai berjalan akhir tahun ini.
“Rencana revitalisasi Pasar Bogor dan Suryakencana akan segera berjalan. Oktober tahun ini kan Yogya Ramayana sewanya selesai, maka akan kami rombak Nantinya ada gedung tempat parkir, namun pedagang tetap ada, aspal dibenahi dan jadi kawasan yang rapi. Pembenahan mulai akhir tahun, lanjut lagi awal 2019,” kata Bima kepada awak media, kemarin.
Ia merasa perlu berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) sebelum melaksanakan kebijakan tersebut. Sebab, berkaitan langsung dengan para pedagang yang berjualan di area pasar. ”Saya minta update. Ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan seperti soal pajak, harapan dari pedagang. Nah, tadi sudah dilaporkan oleh direksi. Koordinasi dengan pedagang baik, sudah ada beberapa kesepakatan, pembayaran pajak juga sudah,” bebernya.
Selain itu, Politisi PAN ini menambahkan, yang paling penting dari perencanaan ini soal pedagang-pedagang yang ada di luar pasar. Bima pun berjanji tidak akan melakukan penggusuran terhadap para pedagang. “Itu penting, makanya kami koordinasi betul. Saya pastikan tidak akan ada yang tergusur. Yogya Ramayana memang tidak akan ada lagi, tetapi pedagang yang ada di situ, pegadang baju, sepatu, emas akan tetap ada, cuma ditata saja. Itu salah satu kampanye saat kemarin, jadi program utama,” ucapnya.
Selain itu, ada yang unik saat Bima berjalan dan meninjau kawasan Jalan Lawangsaketeng. Ia sempat berbincang dengan beberapa pedagang, salah satunya pedagang tempe. Bima kemudian membeli dua papan tempe dan menyerahkan uang Rp100 ribu kepada pedagang tersebut. “Favorit ini,” singkatnya. (ryn/c/feb/run)