METROPOLITAN - Muhammad Ridwan Ernaldi (29) jadi salah satu korban tewas dalam insiden kebakaran di Kementerian Perhubungan RI. Suasana duka menyelimuti kediaman Ridwan di Jl Melati 1A/30 RT 004/02, Jati Bening Baru, Pondok Gede, Bekasi, Minggu (8/7/2018). Rumah duka pun tampak sudah dipenuhi para pelayat.
Selama ini sosok Ridwan, pegawai Inspektorat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang tewas dalam kebakaran dikenal sebagai orang yang rajin. Ridwan kerap tidur di kantor untuk menyelesaikan tugas kantor. "Sering lembur, dia memang sering di kantor apalagi ada tugas-tugas yang besok harus selesai dia menyelesaikan di kantor," kata Inspektur Jenderal Kemenhub, Wahju Satrio Utomo di depan rumah duka Ridwan, Jl Melati 1A, Jatibening, Pondok Gede, Bekasi, Minggu (8/7/2018). Wahju menjelaskan, selain lembur menyelesaikan pekerjaan kantor, Ridwan menginap karena kebetulan sedang menyelesaikan tesis S2. Sebab, tesis tersebut harus diserahkan ke dosen pembimbing pada Senin besok (hari ini-red). Korban kebakaran di Gedung Karya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sempat melemparkan kertas dari lantai 12. Isi kertas itu rupanya berisi permintaan tolong. "Itu ngasih isyarat gitu," kata Kasiops Damkar Jakarta Pusat Syarifudin Minggu (8/7/2018). "Ada tulisannya itu, dia bilang di lantai 12 masih asap," imbuh Syarifudin.
Penyebab kebakaran di Gedung Karya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diduga berasal dari korsleting atau arus pendek di ruang CCTV di lantai P1. Namun, kepolisian nantinya yang akan menyelidiki lebih lanjut. "Ada kemungkinan bisa juga arus pendek yang ada di ruang CCTV itu, kemungkinan ya. Masih proses penyelidikan," ucap Syarifudin.
Dugaan awal, api merambat ke lantai atas melalui shaft kabel atau lubang menerus antara satu lantai dengan lantai lainnya untuk meletakkan saluran pipa utilitas secara vertikal. Ada beberapa lantai yang dipenuhi asap menurut Syarifudin. "Itu api nyala, kemudian melalui shaft kabel (merambat ke lantai atas). Yang agak parah itu tadi (lantai) 5, 7, dan 12. Sekarang di lantai 25 ada penyalaan sedikit tapi sudah berhasil dikuasai," kata Syarifudin.
Sementara itu, di Kota Bogor kasus kebakaran juga sempat menghebohkan warga. Angkutan kota (angkot) 02 trayek jurusan Sukasari Bubulak terbakar di Jalan Juanda, Bogor, Minggu (8/7/2018) terbakar hingga membuat pengendara panik.
Angkot yang dikemudikan Efendi Ismail ini terbakar dekat Mall BTM Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, AKP Yuni Astuti, mengatakan awalmya angkot melaju dari Sukasari arah bubulak dengan membawa lima penumpang.
Sesampainya di depan Kantor Pajak setelah Mall BTM, angkot mogok dan tercium bau hangus. Kemudian sopir turun lalu memeriksa accu. Ia mengkontak lagi angkot usai memperbaiki accu.
“Saat di stater, dari kabel dekat karburator ada percikan api dan langsung membesar. Sopir lari meninggalkan angkot,” ungkapnya.
Menurutnya, surat kendaraan seperti STNK, buju KIR, trayek, KTP, SIM A dan C yang disimpan dalam sopir satu tas terbakar semua. “Kerugian materia masih dalam pendataan,” kata AKP Yuni Astuti. (de/feb)