Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan taringnya. Setelah membongkar praktik suap eks pejabat terkait fasilitas mewah di Lapas Sukamiskin, lembaga antirasuah itu kembali mencokok pejabat daerah. Adik Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Zainudin Hasan, yang menjabat Bupati Lampung Selatan, kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK. Kasus ini kembali menambah panjang daftar pejabat ‘nakal’ yang diam-diam juga gemar menyimpan kekayaan di Bogor. KPK menetapkan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemkab Lampung Tengah, Jumat (27/7). Tak hanya Zainudin, status tersangka juga disematkan KPK terhadap pemilik CV 9 Naga, Gilang Ramadhan; anggota DPRD Provinsi Lampung, Agus Bhakti Nugroho; dan Kadis PUPR Pemkab Lampung Selatan, Anjar Asmara. Penetapan empat orang ini sebagai tersangka dilakukan KPK setelah memeriksa 13 orang yang diamankan dalam OTT pada Kamis (26/7). "KPK meningkatkan status penanganan perkara ke tahap penyidikan serta menetapkan empat orang tersangka," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. Basaria menjelaskan, Zainudin, Agus dan Anjar diduga menerima suap sebesar Rp600 juta. Diduga suap ini terkait sejumlah proyek barang dan jasa di lingkungan Pemkab Lampung Selatan yang digarap Gilang. "Diduga pemberian dari GR (Gilang Ramadhan, red) kepada ZH (Zainudin Hasan, red) terkait dengan fee proyek sebesar 10 hingga 17 persen di lingkungan Dinas PUPR Pemkab Lampung Selatan," beber Basaria. Zainudin yang merupakan Ketua DPW PAN Lampung, diduga telah mengarahkan agar seluruh proyek di Dinas PUPR harus melalui Agus yang merupakan Ketua Fraksi PAN di DPRD Lampung. Zainudin pun meminta Anjar berkoordinasi dengan Agus terkait fee proyek. "AA (Anjar Asmara, red) kemudian diminta mengumpulkan fee proyek tersebut sebagai dana operasional dan dana taktis Dinas PUPR. Dana taktis ini diduga sebagian besar untuk keperluan ZH," tutur Basaria. Dengan pengaturan yang dilakukan Agus, Gilang menguasai seluruh proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Lampung Tengah. Dengan meminjam bendera sejumlah perusahaan, pada 2018 saja, Gilang mendapat 15 proyek dengan nilai total Rp20 miliar. "GR ikut proyek di Lampung Selatan dengan meminjam banyak nama perusahaan yang tidak semua miliknya," ungkap Basaria. Uang sebesar Rp200 juta yang disita tim Satgas KPK dari tangan Agus dalam OTT kemarin diduga merupakan permintaan Zainudin kepada Anjar. Uang ratusan juta rupiah ini diduga berasal dari pencairan uang muka untuk empat proyek senilai Rp2,8 miliar. "Empat proyek tersebut adalah Box Culvert Waysulan dimenangkan PT Langit Biru, rehabilitasi ruang jalan Banding Kantor Camat Rajabasa dimenangkan CV Langit Biru, Peningkatan ruas Jalan Kuncir Curug dimenangkan CV Menara 9 dan peningkatan ruas Jalan Lingkar Dusun Tanah Luhur Batas Kota dimenangkan CV Laut Merah," papar Basaria. Sebelum menjadi Bupati Lampung Selatan, Zainudin pernah melaporkan harta kekayaannya. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Zainudin tercatat Rp13,396 miliar. Harta itu dilaporkan pada 3 Agustus 2015. LHKPN mencatat harta tidak bergerak milik Zainudin berjumlah Rp20,944 miliar. Harta itu berupa 60 bidang tanah dan bangunan yang mana 50 bidang tanah terdapat di Lampung Selatan dan sisanya tersebar antara lain di Jakarta, Bandar Lampung dan Kabupaten Bogor. Penelusuran Metropolitan, tanahnya di Kabupaten Bogor tercatat seluas 1.169 meter persegi dengan nilai mencapai Rp1,912 miliar. Harta tersebut belum ditambah harta bergerak berupa alat transportasi senilai Rp475 juta serta giro setara kas dan piutang sebesar Rp4,47 miliar. Bila dijumlahkan, semua harta Zainudin senilai Rp25,74 miliar dikurangi utangnya yang tercatat Rp12,35 miliar. Bicara soal kekayaan, tiap kali OTT KPK dan pengungkapan kasus korupsi, nama Kabupaten Bogor kerap muncul dalam daftar kekayaan pejabat. Ya, tak sedikit rupanya pejabat ‘nakal’ yang punya simpanan tanah di Bumi Tegar Beriman. Sebut saja Setya Novanto. Dari laporan harta kekayaannya di KPK terungkap bahwa Setnov menguasai lahan di Kabupaten Bogor dengan total 5.765 meter persegi. Begitu juga dengan para pejabat lainnya yang mengoleksi tanah di Kabupaten Bogor. (lihat grafis) Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku prihatin dengan penangkapan adiknya, Zainudin Hasan, oleh KPK pada Jumat (27/7/2018). Zainudin selaku Bupati Lampung Selatan ditangkap KPK terkait dugaan suap proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah. "Sebagai kakak tertua, wakil orang tua, kami sangat prihatin dan sedih atas musibah yang terjadi," ungkap Zul. Ia menambahkan, sejak kecil mereka sekeluarga dididik berlaku jujur. Karena itu, ia menganggap penangkapan ini sebagai ujian. Zulkifli menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpa adiknya itu kepada proses hukum. Ia pun meminta sang adik bersikap kooperatif kepada KPK. (ryn/b/feb/run)