berita-utama

Lima Kali Ulang Bacaan Ayat Kursi

Selasa, 7 Agustus 2018 | 09:09 WIB

Seorang imam Musala As-Syuhada di Kompleks BLK Bali, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali, jadi perbincangan begitu tragedi gempa 7,0 Skala Richter (SR) terjadi pada Minggu (5/8). Betapa tidak, videonya yang tetap khusyuk menjalankan salat Isya berjamaah jadi viral pascagempa.

Syafii, seorang makmum yang ikut bertahan salat Isya berjamaah sang imam, menceritakan detik-detik gempa yang turut mengguncang Bali.

Tak ada firasat atau tanda alam apa pun sebelum kejadian. Seperti biasa, ia ikut salat berjamaah di Musala As-Syuhada. Saat itu, imam masjid bernama Syekh Arafat Mahnabi Al Yamani yang memimpin salat.

Di rakaat pertama selepas membaca surat Al-Fatihah, imam Arafat melanjutkan bacaan ayat kursi. Saat itulah guncangan gempa terasa. "Karena goyang itu, makanya diulang sampai lima kali untuk ayat 255. Ada kaitannya dengan keselamatan," kata Syafii saat berbincang.

Baris pertama ayat kursi yang dibaca lima kali itu berbunyi, ‘Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).’

Jamaah salat yang semula berjumlah 35 orang langsung berkurang dan hanya tersisa 12 orang saat gempa menggoyang. Sang imam melanjutkan bacaan salat sambil memegang dinding. Hal ini juga dilakukan jamaah lainnya yang tetap bertahan. Syekh Arafat kemudian menyelesaikan bacaan Alquran hingga surat 257. "Yang dibaca sebenarnya ayat 255-257," kata Syafii.

Saat gempa mengguncang, tak ada yang dipikirkan Syafii. Tidak ada juga yang memerintahkan untuk pergi atau tetap melanjutkan salat. Syafii memutuskan tetap melanjutkan salat. "Perasaan saya biasa saja, kalau di Islam kami percaya akan mati syahid," tuturnya.

Syekh Arafat memang baru satu minggu menjadi imam tetap di Musala As-Syuhada itu. "Imamnya itu imam tetap, baru seminggu ini. Dari Yaman tapi hari ini belum muncul dari subuh. Biasanya (jadi imam salat, red) lima waktu," kata Syafii.

Sementara Takmir Musala As-Syuhada, Ludi Mulyadi, mengatakan bahwa video itu tidak sengaja dibuat. Saat itu masjid tengah kedatangan Ustadz Gozim yang suaranya merdu. Jamaah merekamnya untuk sekadar belajar.

"Karena ada Syekh Arafat jadi imam, ustadz Gozim azan. Dia jarang-jarang azan makanya direkam teman-teman, keterusan tidak sempat dimatikan videonya," ungkap Ludi. (km/feb/run)

Tags

Terkini