berita-utama

Pernah Ditolak Jadi Polwan, Ikut Jualan Sayur di Pasar

Kamis, 23 Agustus 2018 | 08:31 WIB

METROPOLITAN - Ada yang menggoda saat momen salat Idul Adha 1439 Hijriah di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor. Sosok wanita berambut pendek di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat mata siapa pun jadi melirik karena parasnya yang cantik. Adalah Ambar Dwi Klaudiyah, anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengawali kariernya dari nol. Ambar, Sersan Dua TNI Angkatan Laut yang mengenakan seragam kemeja putih serta celana hitam itu terlihat mencolok karena satu-satunya Paspampres wanita yang mengawal Jokowi pagi itu. Keberadaan Ambar rupanya menjadi sorotan masyarakat yang mendekati Jokowi. Warga banyak yang memuji paras cantik Ambar. "Mbak itu tentara juga ya? Cakep ya," ujar salah seorang ibu-ibu yang juga hadir di sana. Ambar mengaku kaget saat foto dirinya menjadi viral di media sosial. Pasalnya, Ambar juga belum lama bertugas sebagai Paspampres. Sebelumnya, gadis yang masih lajang itu bertugas di bidang kesehatan di TNI Angkatan Laut, tepatnya di Lembaga Kedokteran Gigi TNI AL RE Martadinata dan baru April ditugaskan sebagai Paspampres. Setelah menjalani pembekalan/standardisasi Paspampres selama 1,5 bulan, Ambar ternyata dinyatakan lulus menjadi Paspampres grup A yang bertugas mengawal presiden. Cita-citanya sejak kecil sebenarnya ingin menjadi seorang polwan. Tetapi setelah lulus SMA, Ambar gagal seleksi polwan pada 2014. Ambar kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah, Sidoarjo, jurusan Akuntansi selama satu tahun. Ia lalu mencoba kembali mengikuti seleksi penerimaan Angkatan Laut di 2015 dan berhasil diterima. Ambar menjalani pendidikan AL selama satu tahun. Usut punya usut, rupanya Ambar hanyalah anak seorang pengepul barang bekas. "Bapak saya pengepul barang bekas. Jadi dari pemulung dikumpulkan ke bapak, nanti bapak jual lagi. Kalau ibu saya jual sayur keliling kampung," kata Ambar. Saat cuti dan pulang kampung, Ambar sering membantu ibunya belanja ke pasar setiap pukul 01:00 WIB lalu ikut berjualan di depan rumah. "Nanti kalau sayurnya masih ada, baru ibu keliling naik motor. Sampai sekarang juga masih jualan sayur," lanjut gadis cantik asal Sidoarjo itu. Menurut Ambar, bekerja sebagai Paspampres jauh lebih berat dibandingkan saat masih di bagian kesehatan TNI AL. Ambar harus mempelajari banyak ilmu beladiri dan latihan fisik yang cukup berat. "Tantangannya banyak, tapi saya bersyukur nasib membawa saya ke sini," kata gadis yang lahir di Sidoarjo, 29 Oktober 1996, itu. Bagi Ambar, bekerja sebagai Paspampres juga memberinya banyak pengalaman baru. Ambar senang bisa bertemu warga sekaligus takut dan grogi karena baru saja bergabung. (tib/feb/run)

Tags

Terkini