METROPOLITAN - Senin (27/8) kemarin jadi hari pertama untuk kepulangan jamaah haji ke Tanah Air. Namun ada ratusan jamaah yang justru gagal bertemu sanak keluarganya kembali. Sedikitnya ada 184 jamaah yang wafat sebelum kembali ke Tanah Air. Tiga di antaranya merupakan warga Kabupaten Bogor. SETELAH tahapan puncak haji yakni di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) usai, jumlah jamaah haji yang meninggal dunia mencapai 184 orang. Jamaah yang wafat tersebut terdiri atas 175 jamaah yang merupakan jamaah haji reguler dan sembilan jamaah haji khusus. Itu berdasarkan data yang dilansir di laman resmi Kementerian Agama RI, Senin (27/8) pukul 13:00 WIB. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji Umrah Kemenag Kabupaten Bogor Syamsudin mengatakan, ketiga jamaah yang wafat di antaranya H Tatang Sunarta kloter 72, H Adi Tyarsilan kloter 72 dan H Jajang Muhammad Ali kloter 32. “Ya mereka dimakamkan di Tanah Suci, di Soraya Mekkah,” kata Syamsudin. Selain itu, ada pula dua jamaah lainnya yang kini masih dalam perawatan karena kondisi kesehatan dan panasnya cuaca di Mekkah. “Kamis (30/8) besok ada 410 jamaah haji (kloter 10, red) asal Kabupaten Bogor bertolak ke Tanah Air,” jelasnya. Ia menyampaikan keseluruhan total jamaah Kabupaten Bogor yang diberangkatkan sebanyak kurang lebih 3.400 jamaah. “Mereka akan bertolak sesuai jadwal yang sudah ditetapkan di tingkat provinsi,” bebernya. Untuk diketahui, fase kepulangan jamaah haji diawali pelepasan 450 jamaah Debarkasi Palembang yang berasal dari kloter PLM-001. Mereka terlihat bahagia, sedih dan haru campur aduk meninggalkan Tanah Suci. Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Jamaah Daker Bandara Muhammad Syarief menjelaskan, sebanyak 450 jamaah Palembang akan tergabung dalam kloter pertama tersebut. ”Mereka akan dijemput bus di hotel pada Sektor 10 yang berlokasi di Misfalah,” ujarnya. Seluruh jamaah haji gelombang pertama akan diterbangkan kembali ke Tanah Air melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Sebanyak sepuluh bus disediakan untuk mengantarkan para jamaah asal Palembang tersebut sejak pukul 00:15 waktu setempat ke Bandara Jeddah. Di Bandara Jeddah, para jamaah diperiksa kelengkapan dokumen keimigrasiannya dan kembali diperiksa bawaan koper jinjing mereka. Meski begitu, di fase kepulangan para jamaah haji, ada pula yang meninggal lebih dulu di Tanah Suci. Dibandingkan prosesi haji 2017, jumlah jamaah yang meninggal saat puncak haji ini menurun. Tahun lalu, sebanyak 75 jamaah haji meninggal dunia saat puncak haji. Dari jumlah itu, 17 jamaah haji wafat di Arafah dan 48 lainnya di Mina. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersyukur dengan menurunnya tingkat jamaah haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arafah maupun di Mina. ”Angkanya menurun dibanding tahun lalu pada saat bersamaan. Begitu juga dengan wafat,” ungkapnya. (yos/b/viv/feb/run)